Pringsewu (HO) – Masyarakat Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung, mengeluhkan tumpukan sampah dibeberapa pasar yang ada di Kabupaten setempat sehingga mengeluarkan bau menyengat.
Salah satu masyarakat Pagelaran Yanto, yang kebetulan ada disekitar pasar mengungkapkan jika tumpukan sampah sering kali terjadi di pinggir jalan, selain bau nya yang sangat menyengat sampai kepemukiman warga, sampah itu juga merusak pandangan mata, karena tepat di pinggir jalan raya.
“Kejadian seperti ini, terjadi setiap hari mas, Kadang-kadang sampai malam dibiarin aja menumpuk dengan kerumunan lalat, bau nya mas yang ngga tahan,” celetuknya, Senin (24/5/2021).
Begitu juga disampaikan bebeberapa pengendara yang melewati jalan pasar Pagelaran, saat terjadi pengantian lampu rambu-rambu lalu lintas menjadi merah.
“Baunya sampe ke jalan mas, kan tumpukan sampahnya disitu menggunung, sebagai pengguna jalan saya jujur merasa terganggu, apalagi ini kan Lintas Barat sumatera, seharusnya sebelum menumpuk sudah diangkut sehingga tidak terkesan kumuh,” ujar Indra, warga Talang Padang yang melintas pasar Pagelaran.
Sedangkan di Pasar Sarinongko, tumpukan sampah terpantau tercecer ditengah lapak pedagang sayuran, lokasi yang tergenang menambah kesan kotor.
Salah seorang pedagang menuturkan, setiap harinya pedagang memang membuang sampah di sekitar tempat berdagangnya, hanya saja sampah yang ada diangkut pada malam hari.
“Sebetulnya itu bukan tempat sampah, tapi biasa orang buang disitu, biasanya sih malam diangkut sampahnya mas, memang agak banyak karena pedagangnya juga banyak,” Kata dia, Senin (24/5) pukul 17.15 WIB.
Dirinya berharap ada perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten Pringsewu terkait sampah pasar ini.
“Ya mungkin diperbanyak petugas kebersihan yang angkat sampahnya, jadi sebelum sampah menumpuk bisa labgsung diangkut,” tambahnya.
Beda lagi dengan pendapat warga masyarakat disekitar pasar Gadingrejo, dirinya mengaku risih dengan keberadaan sampah di pasar Gadingrejo yang menimbulkan bau, namun dirinya tidak menampik bahwa sampah-sampah yang ada di pasar tersebut diambil petugas setiap hari namun diwaktu malam.
“Kalau ini baunya luar biasa, memang diangkut setiap hari, tapi malam diangkutnya, kami berharap siang sudah dibersihkan, jadi warga masyarakat tidak terganggu dengan bau dan lalat yang ada,” ujar warga seputar pasar Gadingrejo, namun meminta namanya tidak disebutkan.
Sedangkan untuk Pasar Induk Pringsewu Kota pengelolaan sampah pasar sudah terpantau baik dan teratur, sejumlah petugas kebersihan pasar terlihat mengumpulkan sampah-sampah tersebut disatu tempat yang sudah ditentukan dan tidak mengeluarkan bau yang signifikan.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pringsewu, Hendrid saat dihubungi tidak dapat dimintai keterangan karena sedang dalam masa Isolasi Mandiri.
“Maaf, bapak sedang isolasi mas,” ujar seorang wanita yang mengangkat telepon wartawan media ini. (Red)