“Ada Dugaan Aparatur Desa Gunakan ijazah Palsu, Kaur Kepemerintahan Dari Luar Desa”
Lampung Selatan (HO) – Masyarakat Desa Pancasila Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung kembali bergejolak tidak hanya mempertanyakan jenis kegiatan ketahanan pangan serta rehab atap balai desa yang diduga ada indikasi penyimpangan anggaran tahun 2024, selain itu masyarakat mengeluhkan adanya terkait dugaan aparatur desa yang menggunakan ijazah palsu maupun dugaan kaur ke pemerintahan dari luar desa yang tidak berdomisili di Desa Pancasila.
Hal itu dikatakan Supar salah satu warga Desa Pancasila yang dulu pernah mengawal dugaan indikasi korupsi yang dilakukan kepala desa sebelumnya Suwondo Sudarsono yang sudah berproses hukum terkait dugaan korupsi dana desa.
Supar sangat menyayangkan tidak menjadi pelajaran bagi Pemerintah desa atas kejadian kades sebelum nya, dan ini kejadian serupa bakal terulang kembali sebab mereka menduga anggaran dana desa (DD) yang dikelola oleh Pelaksana Tugas (PLT) Parjiono tahun anggaran 2024, ada beberapa jenis kegiatan terindikasi Mark up.
Perlu diketahui Pagu anggaran Desa Pancasila tahun 2024 Sebesar Rp. 824.404.000Â berdasarkan anggaran pendapatan belanja desa (APBdes) Desa Pancasila merealisasikan jenis kegiatan.
Salah satu nya, Pemeliharaan gedung/prasarana balai desa (rehab atap balai desa).
Bahan baku material
1. Balok 8x 12 x 4 volume 3M3 harga satuan Rp. 2.000.000 jumlah Rp. 6.000.000
2. Kaso volume 2,5 M3 harga satuan Rp. 2.000.000 jumlah Rp. 5.000.000
3. Reng volume 13 batang harga satuan Rp. 130.000 jumlah Rp. 1.690.000
4. Balok 5x 10 x 4 volume 1 M3 harga satuan Rp. 2.000.000 jumlah Rp. 2.000.000
5. Genteng volume 2500 Ls harga satuan Rp. 1.300 jumlah Rp. 3.250.000
6. Kerpus volume 70 Ls harga satuan Rp. 5.000Â jumlah Rp. 350.000
7. Batu bata volume 4.500 biji harga satuan Rp. 550 jumlah Rp. 2.475.000
8. Pasir pasang volume 10 M3 harga satuan Rp. 250.000 jumlah Rp. 2.500.000
9. Batu split volume 2,5 M3 harga satuan Rp. 350.000 jumlah Rp. 875.000
10. Semen volume 75 zak harga satuan Rp.53.000 jumlah Rp. 3.975.000
11. Besi 12 inch volume 4 batang harga satuan Rp. 105.000 jumlah Rp.420.000
12. Besi 10 inch volume 55 batang harga satuan Rp.75.000 jumlah Rp. 4.125.000
13. Besi 6 inch volume 15 batang harga satuan Rp.33.000 jumlah Rp.495.000
14. Bendrat volume 6 batang harga satuan Rp. 18.000 jumlah Rp. 108.000
15. Paku volume 19 kg harga satuan Rp. 17.500 jumlah Rp. 332.500
16. Papan cor volume 1 Ls harga satuan Rp. 798.314 jumlah Rp. 798.314.
“Terkait jenis kegiatan item di tahun 2024 Rehap atap balai desa yang dianggarkan sebesar Rp. 35.000.000 harusnya atap balai desa sudah bagus kemudian dengan pembelanjaan yang dirinci berdasarkan Anggaran pendapatan belanja desa (APBdes) dengan rincian seperti ada pembelanjaan kasau balok semen maupun besi pasir batu split sementara realisasinya itu hanya tambal sulam ada bagian yang rapuh diganti,” ungkap Supar Warga Dusun IV, kepada Handalonline.com Jumat (11/4/2025).
Dia menyebutkan dalam rehab balai desa tersebut tidak ada pengecoran jadi dia pertanyakan dan meminta agar aparat penegak hukum segera mengaudit kembali terkait jenis kegiatan tersebut.
“Saya juga berharap kepada Aparat penegak hukum untuk melakukan pemeriksaan terkait jenis kegiatan Penguatan ketahanan pangan tingkat desa (Lumbung desa) dengan anggaran sebesar Rp. 217.380.000 Sub bidang pertanian dan peternakan yang terbagi jadi beberapa jenis kegiatan,” ujarnya.
Supar mengetahui jika jenis kegiatan Ketahanan pangan (Pembangunan Sabes) Dusun lV RT 007 volume (300×2,5×0,15M) dengan anggaran sebesar Rp. 63.295.000.
Belanja modal jalan – Honor tim pelaksana kegiatan Rp. 34.000
1. Ketua volume 1 OK harga satuan Rp. 125.000 jumlah Rp. Rp. 125.000
2. Sekretaris volume 1 OK harga satuan Rp. 115.000 jumlah Rp. 115.000
3. Anggota volume 1 OK harga satuan Rp. 100.000 Jumlah Rp. 100.000
Belanja modal jalan – upah tenaga kerja Rp. 14.120.000
1. Pekerja volume 118 HOK harga satuan Rp. 90.000 jumlah Rp. 10. 620.000
2. Tukang volume 30 HOK harga satuan Rp. 110.000 jumlah Rp. 3.300.000
3. Operator alat berat volume 1 HOK harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 200.000
Belanja modal jalan – bahan baku/material Rp. 42.635.000
1. Mobilisasi mesin gilas volume 1 LS harga satuan Rp. 6.000.000 jumlah Rp. 6.000.000
2. Mobilisasi langsir volume 8 hari harga satuan Rp. 450.000 jumlah Rp. 3.600.000
3. Benang/tambang volume 2 Rol harga satuan Rp. 20.000 jumlah Rp. 40.000
4. Gerobak Sorong volume 1 Buah harga satuan Rp. 675.000 jumlah Rp. 675.000
5. Cangkul volume 2 buah harga satuan Rp. 100.000 jumlah Rp. 200.000
6. Papan nama proyek volume 1 Buah harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 200.000
7. Prasasti volume 1 buah harga satuan Rp. 400.000 jumlah Rp. 400.000.
8. Sabes volume 136M3 harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 27.200.000
9. Tanah timbun volume 54M3 harga satuan Rp. 80.000 jumlah Rp. 4.320.000
Belanja modal jalan – Sewa peralatan Rp. 5.200.000
1. Sewa mesin gilas volume 8 jam harga satuan Rp. 650.000 jumlah Rp. 5.200.000
Belanja modal jalan – administrasi kegiatan jumlah Rp. 1.000.000.
Begitu juga diungkapkan salah satu warga Dusun V, mengatakan pihak desa kembali merealisasikan Jenis kegiatan Ketahanan pangan (Pembangunan Sabes) Dusun V RT 009 volume (300×2,5×0,15M) anggaran sebesar Rp. 58.595.000.
Belanja modal jalan – honor tim pelaksana kegiatan Rp. 340.000
1. Ketua volume 1 OK harga satuan Rp. 125.000 jumlah Rp. Rp. 125.000
2. Sekretaris volume 1 OK harga satuan Rp. 115.000 jumlah Rp. 115.000
3. Anggota volume 1 OK harga satuan Rp. 100.000 Jumlah Rp. 100.000
Belanja modal jalan – upah tenaga kerja Rp. 14.120.000
1. Pekerja volume 118 HOK harga satuan Rp. 90.000 jumlah Rp. 10. 620.000
2. Tukang volume 30 HOK harga satuan Rp. 110.000 jumlah Rp. 3.300.000
3. Operator alat berat volume 1 HOK harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 200.000
Belanja modal jalan bahan baku/material jumlah Rp. 37.935.000
1. Sabes volume 136 M3 harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 27.200.000
2. Tanah timbul volume 54 M3 harga satuan Rp. 80.000 jumlah Rp. 4.320.000
3. Mobilisasi mesin gilas pindah dari Dusun IV volume 2 jam harga satuan Rp. 650.000 jumlah Rp. 1.300.000
4. Mobilisasi langsung sabes volume 8 hari harga satuan Rp. 450. 000 jumlah Rp. 3.600.000
5. Benang/tambang volume 2 Rol Rp. 20.000 jumlah Rp. 40.000
6. Gerobak Sorong volume 1 Buah harga satuan Rp. 675.000 jumlah Rp. 675.000
7. Cangkul volume 2 buah harga satuan Rp. 100.000 jumlah Rp. 200.000
8. Papan nama proyek volume 1 buah harga satuan Rp. 200.000 jumlah Rp. 200.000
9. Prasasti volume 1 Buah Rp. 400.000 jumlah Rp. 400.000
Belanja modal Jalan – sewa peralatan jumlah Rp. 5.200.000
1. Sewa mesin gilas volume 8 jam harga satuan Rp. 650.000 jumlah Rp. 5.200.000
Belanja modal jalan – administrasi kegiatan Rp. 1.000.000.
“Kami mempertanyakan jenis kegiatan jalan pertanian sabes yang terletak di Dusun 4 dan Dusun 5. menurut kami tidak sesuai dengan anggaran yang dikucurkan,” katanya.
“Terkait bahan material yang dibelanjakan oleh Pemerintah desa untuk dua pembangunan jalan sabes tersebut anggaran nya berbeda, namun volume nya sama kami sangat berharap aparat berwenang agar segera kembali mengaudit, karena jika menelan anggaran yang dikucurkan harusnya jalan sabes di dua Dusun yang berbeda bagus namun ini malah sebaliknya, jadi kami berharap agar kembali di kroscek pekerjaan nya,” ujarnya.
Dia menyebutkan dalam pengerjaan nya batu sabes yang digunakan hanya sekedar nya saja sebab sabes tidak merata, yang terlihat hanya tanah timbunannya.
“Jika kita bandingkan dengan pembangunan Sabes yang ada di Dusun 2 itu benar-benar jalan sabes yang katakanlah sesuai dan bagus hingga saat ini masih dirasakan masyarakat sangat jauh berbeda dengan pembangunan jalan sabes yang direalisasikan oleh PLT Parjiono di dua dusun yang menggunakan anggaran dana desa tahun 2024,” terang Noto.
Tidak hanya itu bahkan mereka juga mengatakan dari rincian pembelanjaan yang tertera di Anggaran pendapatan belanja desa (APBdes) Dua pembangunan Jalan sabes tersebut ada item prasasti yang dianggarkan Rp. 400.000.
“Namun sudah sampai tahun 2025 prasasti tersebut tidak ada dari hal sekecil itu saja sudah seperti ini apalagi hal yang lainnya tentunya kami minta anggaran tahun 2024 di audit dan di kroscek nampaknya Pemerintah desa kami tidak ada efek jera,” ungkap Supar.
Selanjutnya masyarakat lainnya juga mempertanyakan terkait realisasi item Belanja modal hewan jumlah Rp. 28.500.000.
1. Bibit kambing betina volume 15 ekor harga satuan Rp. 1.500.000 jumlah Rp. 22.500.000
2. Bibit kambing pejantan volume 3 ekor harga satuan Rp. 2.000.000 jumlah Rp. 6.000.000.
“Terkait lumbung desa ketahanan pangan tahun 2024 benar adanya kambing tersebut dibelikan namun di fisik daripada hewan kambing tersebut itu tidak sesuai dengan harga yang dianggarkan Ada dugaan Mark up anggaran,” jelas masyarakat.
Ditambahkan oleh masyarakat pihaknya menjelaskan untuk kambing pejantan sebanyak 3 ekor yang dianggarkan Rp. 2.000.000 per ekornya mereka tidak tahu di mana wujud kambing tersebut
“Yang kami ketahui adalah kambing betina dan itu pun tidak semua masyarakat merasakan manfaat daripada bantuan tersebut kami juga berharap kepada pihak Aparat penegak hukum untuk diperiksa kembali kembali kebenarannya,” kata masyarakat.
Dia juga mempertanyakan terkait realisasi Pengadaan bibit pohon Rp. 4.050.000
1. Bibit alpukat volume 30 Batang harga satuan Rp. 35.000 jumlah Rp. 1.050.000
2. Bibit cabai volume 500 batang harga satuan Rp. 2000 jumlah Rp. 1.000.000
3. Bibit bawang volume 2 Buah harga satuan Rp. 5000 jumlah Rp. 1.000.000
4. Tanaman pohon volume 100 buah harga satuan Rp. 10.000 jumlah Rp. 1.000.000
Pihak masyarakat kembali mengatakan pengadaan bibit yang dianggarkan oleh Pemerintah desa mereka selaku masyarakat tidak mendapatkan jenis bibit yang dianggarkan.
“Kami selaku masyarakat tidak merasakan bantuan bibit tersebut dan kami mendengar ada informasi ada dugaan bahwa yang mengelola daripada ketahanan pangan bibit tersebut adalah perangkat desa kami selaku masyarakat tidak tahu wujud bibit tersebut karena memang tidak ada himbauan dari pemerintah desa untuk mengambil bantuan bibit tersebut,” cetus masyarakat.
Masyarakat Desa Pancasila juga mengungkapkan pihaknya berharap kepada pihak terkait untuk melakukan kroscek terkait jenis kegiatan belanja budidaya ikan dalam ember Rp. 7.650.500
Belanja barang perlengkapan jumlah Rp. 500.000
Belanja barang cetak dan pengadaan jumlah Rp. 150.000
1. banner kegiatan (0,5x100M2) volume 1 Buah harga satuan Rp. 150.000
Belanja pakan hewan, obat-obatan hewan jumlah Rp. 350.000
1. Booster Indrofoxs-25 volume 5 botol harga satuan Rp. 35.000 jumlah Rp. 175.000
2. Gokil Cat liter pemacu volume 5 liter harga satuan Rp. 35.000 jumlah Rp. 175.000
Belanja modal lainnya jumlah Rp. 7.150.500
Belanja modal hewan jumlah Rp 441.000
1. Bibit ikan lele volume 1.260 ekor harga satuan Rp. 350 jumlah Rp. 441.000
Belanja modal lainnya jumlah Rp. 6.709.500
1. Bak atom ukuran 60 x 90 Cm volume 21 buah harga satuan Rp. 125.000 jumlah Rp. 2.625.000
2. Kawat strimin volume 21 M2 harga satuan Rp. 20.000 jumlah Rp. 420.000
3. Pakan PF-1000 volume 42 Kg harga satuan Rp. 20.000 jumlah Rp. 840.000
4. HI-Provite 781-1 volume 84 Kg harga satuan Rp. 13.000 jumlah Rp. 1.092.000
5. HI-Provite 781 volume 105 Kg harga satuan Rp. 16.500 jumlah Rp. 1.732.500
“Terkait item budidaya ikan dalam ember Kemudian untuk bibit lele kembali kami pertanyakan realisasi item tersebut siapa yang memelihara kemudian sistemnya bagaimana karena bibit ikan lele tersebut serta budidaya ikan dalam ember tidak kami rasakan jadi sebenarnya dana desa ini untuk siapa dan bibit lele itu untuk masyarakat atau untuk perangkat desa itu yang kami pertanyakan,” tanya masyarakat.
Perwakilan masyarakat menegaskan dengan adanya indikasi dugaan Mark up. anggaran di tahun anggaran 2024 saat desa dipimpin oleh PLT Parjiono mereka sangat berharap kepada Inspektorat Kabupaten setempat kemudian Aparat penegak hukum segera melakukan pemeriksaan karena kami masyarakat menduga banyak sekali kegiatan-kegiatan ada indikasi penyimpangan.
Kemudian perwakilan masyarakat menerangkan bahwasanya terkait adanya dugaan penyimpangan anggaran dana desa tahun anggaran 2024 pihaknya dalam waktu dekat akan melengkapkan berkas dan akan kembali membuat laporan terkait dugaan penyimpangan anggaran ke Aparat penegak hukum.
Selain itu perwakilan masyarakat juga mengeluhkan adanya dugaan aparatur desa yang tidak memiliki ijazah kemudian kuat dugaan ijazah yang mereka gunakan adalah ijazah palsu apakah hal tersebut tidak melanggar hukum.
“Jadi Kami memohon kepada PJ yang sekarang ini memimpin desa kami untuk segera meminta keaslian keabsahan Ijasah bawahannya,” ungkap perwakilan masyarakat.
Selanjutnya perwakilan masyarakat juga menceritakan salah satu aparatur desa yang menjabat sebagai kaur kepemerintahan bukan asli masyarakat Desa Pancasila.
“Aparatur desa tersebut adalah masyarakat Desa Muara Putih harusnya yang menjadi perangkat desa di desa kami berdomisili sebagai warga desa Pancasila tapi kenyataannya ada perangkat desa yang bekerja di desa Pancasila apakah ini tidak menyalahi aturan,” ucap perwakilan masyarakat.
Terlebih dia melanjutkan Seolah-olah dalam hal ini seperti masyarakat asli desa Pancasila tidak ada yang mengerti harusnya yang bekerja di Pemerintahan desa adalah masyarakat asli Desa Pancasila Jangan membuat aturan di luar aturan tidak dijadikan pembelajaran kepala desa terdahulu yang sudah mendekam di tahanan.
“Kepada pihak terkait tentunya kami sangat berharap agar segera turun ke desa kami harusnya Pemerintah desa mengingat belum lama kepala desa terdahulu terjerat permasalahan hukum tidak dijadikan pembelajaran agar lebih berhati-hati dalam mengelola anggaran kemudian mengevaluasi aparatur desa yang memang tidak memenuhi syarat serta kembali melakukan penjaringan mengganti aparatur desa yang bukan masyarakat desa Pancasila,” pungkas nya.
Sementara itu saat Handalonline.com melakukan konfirmasi terkait ketahanan pangan hewan kambing yang dianggarkan di tahun 2024. Wawan selaku masyarakat Dusun 1 Desa Pancasila mengatakan untuk bibit kambing dirinya hanya mendapatkan dua ekor kambing betina.
“Kalau saya ngambil dua ekor kambing betina dari pak Ahmad di Dusun 2 dia sebagai ketua pengurusnya. kemudian perjanjiannya itu dulu apabila satu orang dapat satu kambing maka mulangi nya dua ekor kambing, jadi kalo memelihara dua ekor kambing mulangi nya empat ekor kambing,” katanya.
Kemudian saat media ini melakukan pertanyaan apakah sesuai harga kambing betina per ekornya yang dianggarkan sebesar Rp. 1.500.000 Wawan mengatakan tidak tahu dan terkesan gugup dan menghindar dari pertanyaan media ini.
“Kalau untuk harga saya satuannya berapa Saya tidak tahu karena saya hanya diperintah untuk memelihara kalau mau tahu anggarannya lebih lanjut ke RT-nya saja,” timpal nya.

Selanjutnya Saat Handalonline.com melakukan konfirmasi kepada PLT Desa Pancasila tahun 2024 Parjiono mengatakan dirinya sudah tidak menjadi PLT sejak bulan Januari kemudian ia menjelaskan terkait pemeliharaan gedung prasarana dan balai desa untuk mempertanyakan kepada Kaur Perencanaan.
“Jadi begini untuk anggaran tahun 2024 pelaksanaan nya untuk tahun 2025 itu kan RAP untuk kegiatan di tahun 2025, rencanakan mau rehap ditahun ini mau kumpul-kumpul pelaksanaan, itu aja belum ada pencairan dana pak, pada tahun 2024 itu kan hanya rehap-rehap ngak ada sampai segitunya banyaknya. yang tau persis kaur perencanaan,” ujarnya.
Selanjutnya untuk ketahanan pangan Sabes di Dusun lV Rt 007 dengan volume 300×2,5×0,15m dan juga Dusun V RT 009 volume 300×2,5×0,15 m.
“Itulah saya yang agak kecewa dengan kaur kasi Prasasti sudah dicetak kenapa gak dipasang-pasang dari kemarin oleh TPK gini aja pak nanti untuk persisnya di lapangan itu kan pelaksanaannya TPK artinya gini kalo mau tau persis nya di lapangan itu TPK yang melaksanakan bapak bisa konfirmasi langsung dengan TPK itu yang melaksanakan kegiatan itu kalo anggaran total mungkin sudah tertera di situ papan nama,” ungkapnya terkesan buang badan.
Berikutnya, terkait bibit kambing betina sebanyak 15 ekor dan bibit kambing pejantan sebanyak 3 ekor.
“Untuk kambing ya kita sudah serahkan ke warga masing-masing, setiap warga mendapatkan dua ekor, ya itu urusan TPK karena harga di lapangan mereka yang tahu, kalo warga sih bisa saja mengatakan itu murah atau mahal namanya masyarakat cuman nanti bisa di konfirmasi yang menerima masing-masing kalo mau kroscek, makanya biar ga ada selisih paham makanya kroscek nya kesana gitu pak,” katanya.
Dan untuk budidaya ikan dalam ember sampai saat ini ada yang jalan dan ada yang tidak seperti tidak berjalan lagi.
“Nanti ada TPK masing-masing untuk konfirmasi artinya nanti untuk lebih krosceknya kelapangan masing-masing ada pelaksananya itu sudah saya serahkan kemarin ke TPK langsung dari masing-masing kegiatan itu,” jelasnya.
Selain itu dirinya juga menerangkan terkait pemeliharaan gedung prasarana balai desa.
“Untuk jangka panjangnya balai desa itu kan sudah darurat. kita mau ngambil dari uang perawatan sekitar 10 juta pertahun setelah kami Rap tim perencana itu kemarin hampir menelan biaya kurang lebih Rp. 100 juta sedangkan untuk mengambil dari dana desa tidak bisa langsung segitu banyak maksud kami kemarin tahun 2024 itu bisanya bertahap awal dari anggaran di belikan material untuk tahun depan juga seperti itu kalau nanti materi itu sudah cukup kalau itu kan tanggung kalau uang segitu kan gak ada wujudnya artinya planning kami seperti itu karena kalau itu di rehap-rehap biasa itu nantinya ke depan bangunan itu terus-terusan darurat seperti itu,” pungkasnya. (red)