Lampung Timur (HO) – Pengembangan Pembangunan UPTD Puskesmas Gantiwarno Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur terindikasi Ada dugaan kolusi-korupsi dan nepotisme (KKN) yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah.
Demikian dikatakan masyarakat Desa Gantiwarno yang identitasnya minta sementara dirahasiakan, mengungkapkan jika di desanya ada kegiatan jenis item mengembangkan bangunan Puskesmas non rawat inap lantai 1. dengan Pagu sebesar Rp. 1.686.038.580. menggunakan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) Kabupaten Lampung Timur Tahun anggaran 2024.
“Kami sangat senang dan mengapresiasi Pemerintah kabupaten melalui Dinas kesehatan Kabupaten Lampung Timur yang mana di desa kami sedang dilaksanakan pembangunan Gedung Puskesmas namun yang kami sangat sayangkan mengapa di proyek pengerjaannya tidak dilengkapi dengan papan plang proyek informasi,” ujar warga setempat kepada Handalonline.com saat melakukan uji informasi Jumat (2/8/2024).
Kemudian dia juga mengatakan harusnya pihak yang mengerjakan daripada bangunan tersebut harus memasang papan plang informasi bentuk keterbukaan informasi kepada masyarakat agar pihaknya juga dapat turut mengawasi daripada pengerjaan bangunan tersebut.

“Dan ini malah sebaliknya tidak ada papan plang pengerjaan tentunya di sini menimbulkan pertanyaan bagi pihak masyarakat harusnya pihak yang mengerjakan bangunan tersebut transparan berapa besar anggaran yang dihabiskan karena pembangunan ini sudah berjalan 14 Hari dan jika seperti ini apakah tidak menyalahi aturan,” jelas nya.
“Tentunya besar harapan kami selaku masyarakat semoga dengan anggaran yang sangat besar untuk pembuatan gedung Puskesmas tersebut dapat sesuai dengan anggaran yang yang dikucurkan dan kami juga berharap pihak daripada pelaksana pembangunan agar segera memasang papan plang informasi agar kami selaku masyarakat juga ikut turut mengawasi pembangunan tersebut sampai selesai,” timpal nya.
Tidak sampai di situ pihaknya juga berterima kasih kepada Handalonline.com yang sudah melakukan kontrol sosial terkait pelaksanaan pembangunan Puskesmas yang ada di desa mereka.
Kemudian saat media ini menguji informasi kepada para pekerja yang sedang melaksanakan kegiatan pembangunan Gedung Puskesmas Salah satu dari mereka mengatakan pengerjaan Gedung Puskesmas sudah berjalan selama 14 Hari untuk selesainya lebih kurang 3 bulan jika tidak ada halangan dan kendala,” kata salah satu tukang.
“Pemborong pengerjaan ini adalah Pak Gustam kalau bukan beliau yang pelaksana proyek tersebut pasti ada-ada saja yang komplain karena pengerjaan nya itu diduga banyak masalah,” ucapnya.
“Maka dari itu dengan pembangunan ini dipegang atau diborong oleh Pak Gustam oknum jika ada yang usil dalam pelaksanaan pengerjaannya pasti takut semua karena tidak mungkin menanyakan terkait pengerjaannya proyek tersebut,” sebutnya.

Dia melanjutkan, Jika dengan anggaran sebesar Rp. 1.686.038.580. tentunya untuk proses pembuatan Gedung Puskesmas tersebut tidak habis Kalau menurut nya untuk penyelesaian pembangunan gedung tersebut untuk materialnya sampai selesai itu sekitar Rp. 1 M kemudian untuk upah para pekerja Rp. 200.000.000 jadi jika di global kan sekitar Rp. 1,2 M. Itu sudah paling boros dan yang pastinya pemborong masih mendapatkan untung yang banyak.
Dia juga menyampaikan untuk para pekerja pihaknya sebanyak 16 orang dari Kecamatan Way bungur dan kecamatan Probolinggo.
“Dalam pekerjaan tersebut kami menerima gaji sebesar untuk tukang Rp. 130 ribu untuk kernet Rp. 120 ribu bersih sudah ditanggung makan,” ungkapnya.
Terpisah UPTD Puskesmas Gantiwarno Jauhari Bayu Aji, S.Kep., Ners, saat dikonfirmasi Media Handalonline.com melalui sambungan telepon seluler mengatakan untuk pengerjaan Puskesmas itu baru berjalan 14 Hari.
“Saya selaku UPTD Puskesmas hanya sebagai penerima itu proyeknya dari dinas saya juga tidak tahu bilamana ada permasalahan kita hanya penerima nanti saya koordinasikan ke dinasnya untuk pengerjaannya rekanan kalau tidak salah Pak Gustam namanya,” ujar nya.
Kemudian saat media ini mencoba untuk meminta nomor rekanan beliau mengatakan tidak berani untuk memberikan nomor nomor telepon ataupun WhatsApp.
“Takutnya dia tidak berkenan coba nanti saya tanyakan dulu ke beliau bilamana beliau berkenan nanti akan saya kirimkan nomornya saya menjabat sebagai Kepala UPTD Puskesmas Gantiwarno sudah sejak tahun 2019,” jelas nya.
Setelah itu tergesa-gesa dengan nada gugup mematikan nomor telepon dengan dalih mengatakan suara terputus.
Selanjutnya Gustam saat di konfirmasi Handalonline.com melalui sambungan telepon seluler terkesan mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan alamat rumah wartawan media ini.
“Kamu ini Indra Jaya rumahnya di mana tadi ke sana ngadep kepala UPTD ya kepala UPTD juga tadi sudah nelpon saya meminta izin untuk mengirimkan nomor saya dengan sampeyan saya bilang kasih saja tidak apa-apa,” ucapnya.
Gustam menambahkan jika ada pekerja nya yang sedang melaksanakan pembangunan dan ada bahasa menyinggung hati kalian, dirinya mewakili para pekerja mohon maaf yang sebesar-besarnya sekiranya pembicaraan mereka kasar dengan kalian.
 “Saya ulangi sekali lagi saya minta maaf, jadi maksudnya abang ini begini lho dek ya kita sama-sama tahu lah kita sama-sama hidup di jalan maksud saya seperti ini saya lagi ada urusan Paman saya masuk ke rumah sakit kalau kalian mau ketemu dengan saya hari Senin sampai Jumat saya ada di Sukadana di kantor di Sukadana darat maksud saya kalian main ke sana nanti kita ngobrol-ngobrol bagaimana kita mau saling kenal kalau kita tidak duduk bersama dan bertemu Senin main ke kantor aja ya saya tunggu di kantor,” pungkas nya.  (Indra Jaya)