Penulis: Randy Septian
Pesawaran (HO) – Pada setiap gelaran Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) selalu ada dinamika terkait usaha bakal calon (balon) Kada meraih dukungan dari partai-partai pengusung.
Pada fase itu (penjaringan), balon kada akan “ditonton” oleh masyarakat Andan Jejama apakah bacalon hanya mengandalkan ketenaran atau mengedepankan kemampuan ekonomi (permodalan) atau justru memiliki tujuan jelas yang dibuktikan oleh visi dan misi.
Beberapa partai sudah memulainya dengan menjaring sosok-sosok bacalon yang berpeluang maju pada Pilkada November 2024 mendatang.
Sejumlah nama menghiasi hari-hari publik dengan manuver politik masing-masing. Sebut saja Ketua TP PKK Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung, Nanda Indira yang mengambil dan mengembalikan formulir pendaftaran penjaringan nyaris di semua partai politik yang ada, Ketua Gerindra setempat Ahmad Rico Julian juga unjuk taring dalam masa penjaringan. Sebagai partai penguasa kursi parlemen Pesawaran tentu Gerindra memiliki asa besar dalam pilkada serentak mendatang.
Tak lupa pula ketua masing-masing partai tentu memiliki kans untuk bertarung di pilkada serentak. Golkar dengan Yusak nya, PAN dengan Paisaludin dan nama-nama lainnya.
Bacalon Bupati Kabupaten Pesawaran Nanda Indira merupakan salah satu magnet kuat bagi tokoh-tokoh yang hendak bertarung pada pilkada. Sudah bukan rahasia, istri Bupati Kabupaten Pesawaran Dendi Ramadhona tersebut merupakan calon kuat pada pilkada Pesawaran.
Selain dari hasil positif perolehan suaranya pada pileg Februari lalu, banyak faktor lain yang membuat Nanda menjadi kandidat kuat melanjutkan tampuk kepemimpinan Dendi Ramadhona di Kabupaten Pesawaran.
Untuk diketahui, Nanda Indira merupakan politisi PDI-P yang mengikuti pileg 14 Februari 2024 dengan perolehan 45.168 suara, paling banyak diantara caleg-caleg lain.
Dengan fakta tadi, tidak menutup kemungkinan nantinya akan banyak nama yang merapat tentu dengan tujuan koalisi atau menjadi calon wakil bupati dari Nanda Indira.
Yang menarik dari kemunculan Nanda Indira pada penjaringan partai, dirinya selalu dikawal relawan-relawan baik dari sayap partai (Taruna Merah Putih) maupun relawan dari kalangan masyarakat baik PESONA (Persaudaraan Sobat Nanda) maupun Relawan Pemuda Menawan.
Artinya pencalonan Nanda sudah dipersiapkan secara matang dan membuktikan keseriusannya dalam maju pilkada.
Bahkan dari sekian banyak tokoh yang masuk bursa pencalonan, Nanda terpantau yang sudah memiliki jargon yang jelas. Dibeberapa kesempatan Nanda kerap memberi bocoran makna dari program CAKEP miliknya yang jika dijabarkan memiliki makna “Cerdas, Aman, Kreatif, Efektif, Produktif”.
Intensitas Nanda untuk turun ditengah masyarakat saat mendampingi sang suami juga patut diacungi jempol. Memiliki latar belakang ketua diberbagai organisasi tentu menjadi modal bagi Nanda untuk memahami tata cara memimpin dan responsif dalam menerima keluhan dari masyarakat untuk kemudian mencarikan solusinya.
Perjalanan pilkada masih panjang dan perhitungannya masih samar-samar karena parpol belum mengumumkan rekomendasi ke calon mana akan berlabuh.
Dinamika akan terus terjadi dan mungkin berubah seiring makin dekatnya pelaksanaan pilkada.