Senin, Januari 20, 2025

Antisipasi Gizi Kronis, Pemkab Pesawaran Lakukan Rembuk Stunting

Pesawaran (HO) – Stunting di Kabupaten Pesawaran menjadi salah satu fokus program di Bidang Kesehatan untuk mengantisipasi kondisi Gizi kronis yang mengakibatkan anak tumbuh dengan kondisi yang tidak maksimal.

“Untuk mewujudkan hal tersebut baik Dinas Kesehatan yang membidangi segala permasalahan kesehatan di tengah masyarakat, maupun kepedulian orang tua serta pengetahuan yang memadai harus terus di upayakan bersama,” kata Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Selasa (18/05/2021).

Menurutnya, rembuk stunting merupakan suatu langkah penting yang harus di lakukan pemerintah kabupaten untuk memastikan terjadinya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara OPD Penanggung jawab layanan dengan sektor/lembaga non pemerintah dan masyarakat.

“Pemerintah kabupaten secara bersama-sama akan melakukan konfirmasi , sinkronisasi dan sinergisme hasil analisis situasi dan rancangan rencana kegiatan dari OPD Penanggung jawab layanan di kabupaten dengan hasil perencanaan partisipatif masyarakat yang di laksanakan melalui musrenbang kecamatan dan desa dalam upaya penurunan stuntingdi lokasi prioritas atau Desa lokasi fokus penanganan stunting,” ujar bupati.

Isu utama dalam kegiatan rembuk stunting adalah Program atau kegiatan penurunan stunting yang akan di lakukan pada tahun berjalan dan Komitmen pemerintah daerah dan OPD terkait untuk program penurunan stunting yang akan di muat dalam RKPD/ Renja tahun berikutnya.

“Maka dari itu sangat penting bagi BAPPEDA untuk menyampaikan apa dan bagaimana kegiatan Rembuk stunting Kabupaten kepada seluruh OPD Penanggung jawab layanan,agar terjadi persamaan persepsi atas visi dan misi gerakan penurunan stunting terintegrasi, ” tutur dia.

Baca Juga:  Masyarakat Desak Kejari Lamsel Periksa Feriode Kades Karang Rejo

Ia menjelaskan, penanganan stunting bukanlah tugas Dinas kesehatan saja , akan tetapi OPD lain dan lintas sektor lainnya semua terlibat dalam upaya percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pesawaran ini, di harapkan OPD yang terkait lebih pro aktif dalam percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pesawaran ini.

“Karena intervensi sensitif penurunan stunting yang maksimal dari seluruh OPD terkait akan dapat membantu penurunan stunting hingga 70 % dan hanya 30 % tugas Dinas Kesehatan untuk dapat mempercepat upaya penurunan stunting. Untuk itu saya berharap kepada Dinas Kesehatan agar lebih fokus pada evaluasi dan pembiayaan di daerah dengan tetap melibatkan lintas sektor,” terang dia.

Adapun penyebab angka stunting tinggi adalah sanitasi lingkungan, sarana dan prasarana kesehatan lingkungan dan pemukiman , di harapkan perlu program seperti pembuangan limbah dan tempat sampah oleh OPD terkait.

“Contoh lain seperti Dinas ketahanan pangan memastikan ketahanan pangan di tingkat keluarga bahwa bayinya nanti akan mendapatkan asupan gizi yang baik dari sumber makanan dan buah-buahan, Kita juga berharap kepada pemerintah Desa dengan dana desanya. Sarana dan prasarana nya, sanitasi , sarana prasarana kesehatan lainnya , yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita di desa, begitu juga dengan OPD-OPD Lainnya harus berbagi peran,” ungkapnya.

Baca Juga:  Dugaan Selingkuh, Tokoh Masyarakat Minta Bupati Copot Camat Padang Cermin

Kabupaten Pesawaran dalam upaya penurunan stunting hasil pertemuan pemetaan dan analisis program stunting menetapkan desa yang menjadi lokasi fokus stunting Ada 43 desa lokasi fokus stunting tahun 2021.

“Untuk itu mari kita bersama – sama berupaya terutama di Desa Lokasi fokus stunting tersebut untuk dapat mencegah dan menurunkan stunting sehingga Kabupaten Pesawaran ini menjadi bebas stunting,” paparnya.

Mengenai kriteria desa yang menjadi lokasi fokus percepatan penurunan stunting adalah desa yang memiliki kasus stunting tertinggi dan desa dengan sanitasi yang kurang memadai dan desa tersebut belum ODF(Open defecation free), untuk di ketahui bersama bahwa stunting adalah permasalahan gizi kronis yang di sebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam rentang waktu yang cukup lama.

“Umumnya hal itu di sebabkan asupan makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Permasalahan stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru akan terlihat ketika anak sudah menginjak usia dua tahun,” tegas dia.

Untuk diketahui, Dinas Kesehatan Kabupaten Pesawaran pada tanggal 06 Mei 2021 telah melakukan kegiatan pertemuan rembuk stunting di Hotel Regency yang dibuka oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona melalui Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Marzuki Ali. Kegiatan tersebut dihadiri oleh pihak pihak terkait diantaranya Aria Guna mewakili Ketua DPRD Kabupaten Pesawaran. (Red)

Berita Populer

Sidang Sengketa Ijazah di MK,  Kuasa Hukum Aries Sandi TaK Bisa Tunjukkan Bukti

Jakarta (HO) - Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang sengketa perselisihan hasil Pilkada Kabupaten Pesawaran, Senin, 20 Januari 2025. Agenda sidang lanjutan kali ini mendengarkan...

Masyarakat Desak Kejari Lamsel Periksa Feriode Kades Karang Rejo

Lampung Selatan (HO) - Terkait dugaan korupsi dana desa (DD) tahun 2020 sampai 2024, masyarakat Desa Karang Rejo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan...
error: Content is protected !!