OKU Timur – Guna terus melestarikan budaya Asli Oku Timur, SMAN 1 Cempaka dengan kreatif dan inovatif mengukir aksara Komering di gerbang sekolah bertuliskan “SARO-SARO KUTODOS, ASAK NYAK MANGSA ILMU”.
Kata-kata tersebut juga bertuliskan huruf versi aksara Komering (kaganga motif kapak) dalam kata lain tulisan asli suku Komering terdahulu.
Berdasarkan sejarah, Suku Komering merupakan suku asli Bumi Sebiduk Sehaluan sejak terdahulu. Selain itu letak bangunan SMAN 1 Cempaka juga berada di tengah desa yang mayoritas penduduknya merupakan asli Komering.
Menurut Kepala SMAN 1 Cempaka Meidiana MPd, pihaknya sengaja membuat inovasi disekolah untuk mengangkat budaya suku Komering.
Bahkan katanya, sebelum membuat tulisan ini, pihaknya sudah melakukan konsultasi kepada Bidang Kebudayaan Disdikbud OKU Timur Muhammad Riduan. Serta meminta pendapat langsung dengan salah satu tokoh adat Kecamatan Cempaka, Khairul.
“Alhamdulillah berawal dari ide, kita konsultasikan dan akhirnya bisa terealisasi. Untuk tujuannya sendiri sebenarnya karena kita berada di desa asli komering, apa salahnya budaya Komering ini juga kita lestarikan lewat pendidikan. Jangan sampai generasi penerus selanjutnya tak paham akan sejarah daerah sendiri,” ucap Meidiana kemarin.
Tak hanya lewat tulisan gerbang sekolah saja, langkah melestarikan budaya Komering terhadap siswa-siswi juga telah di terapkan melalui berbagai kegiatan ekstrakulikuler sekolah.
Bahkan saat classmeeting Desember 2020 lalu, pihak sekolah mengadakan lomba aluk-aluk kepada siswa-siswi. Lomba aluk-aluk ini merupakan seni tutur lisan seperti pantun. Namun menggunakan cengkok yang khas.
“Meskipun kegiatan ini hanya insidentil dan belum masuk ekstrakulikuler resmi, tapi insyallah kedepan kegiatan untuk melestarikan budaya Komering akan terus kita laksanakan. Agenda kita berikutnya akan mengadakan lomba MC bahasa Komering formal untuk classmeeting berikutnya,” ungkapnya.
Kedepan Meidiana menargetkan, seluruh anak didik SMA N 1 Cempaka bisa menulis dan membaca aksara Komering. Sehingga budaya ini bisa terus dilestarikan agar tak tergerus dengan kemajuan teknologi.
“Kedepan insya allah kegiatan-kegiatan yang sudah berjalan akan kita masukan dalam ekstrakulikuler resmi sekolah, berupa pelajaran bahasa dan tulisan Komering. Semoga hal ini juga mendapatkan dukungan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel serta pihak-pihak terkait,” katanya. (Sumber: idsumsel.com/Red)