Pesawaran (HO) – Setelah Ratusan Kader Partai Kebangkinatan Bangsa (PKB) Kota Bandar Lampung Menggelar Aksi dengan Tuntutan Pencopotan Mba Nunik (Chusnunia Chalim) sebagai Ketua DPW PKB Lampung, pada Selasa (9/3/2021).
Kini giliran DPC PKB Kabupaten Pesawaran Melayangkan Surat Terbuka kepada Ketua Umum dan seluruh Kader Partai Besutan Mbah Gusdur ini.
Dalam Surat terbuka yang ditandatangani oleh Ketua DPC PKB Pesawaran Demisioner Matrohupi S. Ag ini, Meminta para Petinggi PKB untuk segera mengambil alih kepemimpinan Nasional dengan Menggelar Muktamar Luar Biasa sebagai upaya menyelamatkan Partai Besutan Mbah Gusdur.
Dalam Surat Terbuka tersebut, Matrohupi menyampaikan kronologi Tindakan Pelanggaran AD/ART yang dilakukan DPW dan DPP Partai Kebangkitan Bangsa dalam proses Muscab serentak yang dilaksanakan Sabtu (6/3) lalu.
Dalam Surat elektronik yang tersebar di beberapa jurnalis lokal, Matrohupi menceritakan secara detail tentang Indikasi Penghancuran PKB dari dalam yang dilakukan secara Terstruktur, sistematis, dan Masif yang dilakukan hampir di seluruh DPC Kabupaten Kota Se Provinsi Lampung.
“Saya sengaja dan dengan Sangat sadar membuat surat terbuka untuk Ketua Umum DPP PKB dan Ketua DPW PKB Lampung, demi untuk mengembalikan Marwah Partai yang lahir dari Rahim NU ini,” jelas Matrohupi.
Dikatakan, Proses yang dilaksanakan dalam Pelaksanaan Muscab Serempak Sabtu lalu sudah sangat menciderai Demokrasi dan nilai nilai kemanusian. Bahkan Tidakan arogan dan terkesan “semau gue” yang dilakukan Chusnunia Chalim terhadap sebagian besar DPC PKB se-Provinsi Lampung, dinilai sebagai sebuah upaya Menghancurkan PKB dari dalam.
“Ini upaya Sistematis menghancurkan PKB dari dalam, dengan adanya kejadian seperti ini harus ada upaya penyelamatan untuk PKB, jangan sampai di pemilu 2024 nanti suara PKB ambruk karna ulah oknum yang bertindak tidak sesuai dengan aturan partai,” tandasnya.
Diketahui, Muscab serentak DPC Partai Kebangkitan Bangsa dilaksanakan pada Sabtu (6/3) lalu. Beberapa kabupaten Kota di Lampung terjadi gejolak akibat dari tindakan arogan Ketua DPW PKB Lampung yang juga Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim.
Dalam rangkaian persiapan pelaksanaan Muscab, menurut Bang ipi (sapaan Matrohupi) tidak ada proses sosialisasi dan penjaringan, apalagi musyawarah guna menentukan siapa calon KetuaDPC PKB Pesawaran periode 2021-2026.
“Ironis, saya sebagai penanggungjawab Muscab, juga bertindak sebagai Sekretaris Sidang dalam pelaksanaan Muscab yang dilaksanakan di Gedung Majelis Zikir Eling baru mengetahui pergantian saat sidang pleno ke IV, pimpinan sidang yang dipimpin ibu Hj. Siti Masrifah (Utusan dari DPP PKB) langsung membacakan Surat Keputusan dari DPP PKB yang dikirim via Whats App,” sesalnya.
“Ini Partai besar kok main kocok bekem gini, apalagi kepengurusan berdasarkan SK WhatsApp tersebut tidak satupun yang merupakan Kader senior PKB yang sudah mengabdikan dirinya di PKB,” timpalnya.
Matrohupi menegaskan bahwa hal tersebut merupakan fakta dan jelas kebenarannya.
“Sebagai contoh, Ibu Hanifah itu, Ketua Muslimat NU Pesawaran, yang baru bergabung di PKB tahun 2019 saat akan mencalonkan diri sebagai anggota DPRD Provinsi Lampung, yang semua juga tahu bahwa saat tahapan awal Pilgub Lampung 2018, Muslimat NU Pesawaran belum mendukung Arinal Nunik, calon yang diusung PKB,” tegasnya.
Dia melanjutkan, Zulkarnain yang ditunjuk DPW sebagai Sekrretaris, merupakan Orang baru di PKB Pesawaran, baru bergabung saat akan mencalonkan diri menjadi anggota DPRD Pesawaran tahun 2019. Nasib baik, karna masih ada hubungan family dengan Hidir Ibrahim (Ketua PW GP Ansor Lampung) , maka ia pun di dapuk menjadi Wakil Ketua DPRD Pesawaran periode 2019-2024, menyingkirkan kader perintis PKB Pesawaran Rohima Rahman (Sekretaris DPC) dan Devita Sahara (Bendahara DPC),” bebernya.
Ketiga, Aminuddin, yang ditunjuk sebagai Bendahara, merupakan Mantan Komisioner KPUD Kabupaten Pesawaran, yang tidak jelas atau bahkan belum jelas keberpihakan dan keseriusannya terhadap Partai Kebangkitan Bangsa.
“Dengan kenyataan ini saya berharap Petinggi PKB segera melakukan Langkah taktis sebagai upaya penyelamatan Partai yang dilahirkan oleh para Waliyullah ini,” pungkasnya. (Randy)