Pantai Ketapang, yang terletak di Kabupaten Pesawaran, Lampung, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata favorit dengan pemandangan alam yang memukau dan lingkungan yang relatif terjaga. Kebersihan dan pengelolaan pantainya yang baik menjadikan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan, baik dari dalam maupun luar daerah, terutama pada akhir pekan dan hari libur. Selain aktivitas wisata, kawasan ini juga memiliki dermaga kapal, jalur lalu lintas perahu, pemukiman warga, serta budidaya tambak ikan yang menambah dinamika kehidupan di sekitar pantai.
Namun, di balik keindahan dan aktivitas tersebut, terdapat potensi bahaya yang mengancam kesehatan para wisatawan. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pesisir yang pesat, termasuk urbanisasi, pariwisata, dan kegiatan budidaya, dapat memberikan tekanan signifikan pada kualitas perairan pantai. Jika tidak dikelola dengan baik, pencemaran perairan dapat terjadi, menciptakan kondisi yang ideal bagi pertumbuhan bakteri patogen, salah satunya Pseudomonas aeruginosa.
Kegiatan yang telah dilakukan berdasarkan hasil identifikasi sampel air laut dipantai ketapang, dengan cara melakukan pengamatan di Laboratorium dengan metode pewarnaan bakteri didapatkan hasil berupa bakteri pseudomonas aeruginosa. Hasil ini merupakan kegiatan awal dengan mengamati secara morfologi yaitu, menurut penelitian Rofiani R (2020), bakteri ini memiliki bentuk batang dan terlihat sebagai bentuk tunggal, berpasangan dan terkadang dalam rantai pendek, berukuran lebar 0,5-0,8 mikron dan panjang 1,5- 3,0 mikron, bergerak aktif dengan satu flagel kutub (single polar flagellum), tidak memiliki spora, dapat tumbuh pada suhu 37-42°C.
Apa itu Pseudomonas aeruginosa?
Yosias Beslar et al (2022), menyatakan bahwa Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri yang berbentuk batang Gram negatif, bersifat aerob,dan bergerak dengan menggunakan flagel. Bakteri ini bersifat patogen dimana dapat menyebabkan infeksi pada saluran kemih, sistem pernafasan dan sistem peredaran darah,mata, telinga, kulit, tulang, sistem saraf pusat dan saluran pencernaan. Meskipun bakteri ini tidak selalu menyebabkan penyakit pada manusia sehat, risiko infeksi meningkat pada individu dengan luka terbuka atau sistem imun yang lemah. Infeksi yang ditimbulkan dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada kondisi tubuh seseorang. Infeksi kulit, misalnya, dapat terjadi ketika bakteri masuk melalui luka kecil yang terkena air laut.
Langkah Pencegahan
Agar tetap aman saat berlibur di Pantai Ketapang, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Gunakan pakaian tertutup saat berenang untuk meminimalkan kontak langsung dengan air laut.
2. Hindari berenang jika memiliki luka terbuka, karena luka dapat menjadi pintu masuk bakteri.
3. Pastikan kondisi tubuh fit dan sehat ebelum melakukan aktivitas di pantai.
4. Jaga kebersihan diri, setelah beraktivitas di pantai dengan mandi menggunakan air bersih.
Dengan menjaga langkah-langkah pencegahan ini, risiko terinfeksi Pseudomonas aeruginosa dapat diminimalkan, sehingga pengalaman wisata di Pantai Ketapang tetap menyenangkan dan aman.
Kesimpulan
Kegiatan ini menemukan keberadaan Pseudomonas aeruginosa di perairan Pantai Ketapang, Pesawaran, Lampung. Meskipun Pantai Ketapang menawarkan keindahan alam yang menawan, potensi bahaya kesehatan akibat bakteri patogen ini tidak boleh diabaikan. Wisatawan perlu meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kebersihan diri agar terhindar dari risiko infeksi. Dengan pengelolaan yang lebih baik dan kesadaran bersama, Pantai Ketapang dapat tetap menjadi destinasi wisata yang indah sekaligus aman untuk dikunjungi.
REFRENSI
Mina G. Wilson & Shivlal Pandey.2023. Pseudomonas aeruginosa .Penerbit Statpearls National Center for Biotechnology Information. Amerika Serikat.
Rofiani Rofiqoh. 2020. Gambaran Angka Lempeng Total (ALT) Pada Bakteri Pseudomonas aeruginosa ATTCC 27853 Sebelum dan Sesudah Difiolisasi dan Disimpan 30 Hari Pada Suhu -4O C.
. Diploma thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.
Yosias Beslar, S., Norma Ethica, S., Srikandi Fitria, M., & Rahman Ernanto, A. (2022). Deteksi Bakteri Pseudomonas aeruginosa Isolat Pus Luka Berbasis Polymerase Chain Reaction dengan Target Gen Penkode Flagelin fliC. Prosiding Seminar Nasional UNIMUS, 5, 1–13.
Penulis: Dwi Prasetio (Universitas Lampung), Mayadha Syabbillah (Universitas Lampung), Bima Zulham Efendi ( Universitas Lampung), Fusvita Komala Dewi ( Universitas Lampung), Salwa Nafisa (Universitas Lampung).
Asisten Dosen :Ammar Ferly Fadilah & Adinda Nurwulandari