Pringsewu (HO) – Masyarakat Kabupaten Pringsewu mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) baik Tipikor Polda Lampung, untuk melakukan pengumpulan data maupun dan keterangan (Puldata dan Pulbaket) terhadap nama-nama yang diduga masuk dalam pusaran dugaan korupsi pengadaan buku di lingkup Disdikbud Pringsewu.
Hal ini dirasa penting karena praktik dugaan pengondisian pengadaan buku Milyaran rupiah tersebut berlangsung setiap tahun melibatkan oknum-oknum baik Kabid Dikdas Aniza Dwi Gardika maupun Sekretaris Disdikbud Pringsewu Sunaji yang sebelumnya merupakan Kabid PAUD setempat berikut dengan K3S maupun MKKS yang diduga melakukan tindakan melanggar hukum tersebut secara berjamaah.
“Pemberitaan yang santer berikut data dan keterangan Nara sumber tersebut harus ditelusuri oleh APH, karena selentingan terkait pengondisian perusahaan yang hendak menjadi penyalur itu sudah menjadi rahasia umum di kalangan masyarakat,” Ungkap salah satu masyarakat yang enggan disebutkan namanya, Senin (3/3/2025) pagi via sambungan seluler.
Dijabarkan, fee yang harus dikeluarkan terhitung sangatlah besar sehingga dana BOS untuk pengadaan buku sangat merugikan siswa dan masyarakat pringsewu secara umum.
“Informasi yang beredar semua pihak diduga merasakan bagi-bagi fee itu, mulai dari kepala sekolah hingga pejabat Disdik, masyarakat harus mendapatkan keadilan dengan turunnya APH memeriksa oknum-oknum itu, untuk memperbaiki citra aparat ditengah masyarakat juga,” Imbuhnya.
Kadisdikbud Pringsewu Segera Lakukan Langkah Evaluasi
Masyarakat Kabupaten Pringsewu juga mendesak Bupati melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk menjadi catatan evaluasi kedepan nya, terhadap oknum-oknum yang terlibat, karena lebih parahnya lagi, oknum Kabid Dikdas Disdikbud Pringsewu diduga memakai jabatannya untuk melancarkan usaha adiknya yang merupakan Kepala salah satu SMK Bhernad Abbas dalam mengkondisikan pengadaan afirmasi pada 2024.
Bhernad Abbas diduga memakai power kakak kandungnya di Disdikbud Pringsewu sehingga tindak-tanduknya di lapangan dapat berjalan dengan mulus.
“Yang main dibawah Bhernad bang, dia memakai jasa Freddy Wibisono untuk mengatur pembelian pengadaan afirmasi ratusan juta rupiah, itu bisa di croos check lapangan,” ungkapnya, Minggu (2/3/2025).
“Sekolah tidak bisa menolak bang, gak berani mereka, jadi mau gak mau mereka pesan ke dia, yang eksekusi pengadaan ini di bawah namanya Freddy Wibisono,” pungkasnya. (Red)
Diberitakan sebelumnya dengan judul Pengadaan Buku Pringsewu, Oknum Kabid dan Sekretaris Diduga Dalang Korupsi
Pengadaan Buku Pringsewu, Oknum Kabid dan Sekretaris Diduga Dalang Korupsi