Lampung (HO) – MITRA BENTALA Lampung bersama 35 peserta dari Destana Desa Maja Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan melakukan Workshop Bank sampah di balai desa setempat, Selasa (17/12/2024).
Acara di mulai dari sambutan Mitra Bentala diwakili oleh Dewi Ira Rahmawati dan dibuka oleh kepala desa Maja Arlizon.
Dikatakan Dewi Ira Rahmawati, Sampah merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat Desa Maja dalam menjaga kebersihan lingkungan dan kelestarian alam.
“Volume sampah yang terus meningkat setiap harinya sering kali tidak diimbangi dengan pengelolaan yang optimal, sehingga menimbulkan berbagai masalah, seperti pencemaran lingkungan, penyumbatan saluran air, dan risiko kesehatan masyarakat,” jelas nya.
Sebab lanjut nya, Volume sampah per harinya Kabupaten Lampung Selatan mencapai 625,29 ton tahun 2022 sumber dari Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan. Setiap tahunnya volume sampah terus meningkat.
“Dalam upaya mengatasi permasalahan ini, diperlukan solusi yang tidak hanya efektif, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat,” ujarnya.
Untuk itu sambung nya, Salah satu solusi yang telah terbukti sukses di berbagai daerah adalah pembentukan Bank Sampah.
“Bank Sampah memberikan pendekatan inovatif untuk mengelola sampah dengan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat melalui pengelolaan sampah yang bernilai jual,” terangnya.
Mensikapi hal ini Mitra Bentala bersama Destana Desa Maja melakukan workshop untuk membangun kesadaran, membekali keterampilan, dan membentuk struktur operasional Bank Sampah di tingkat komunitas Desa Maja.
“Dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah desa, dan mitra terkait, diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kegiatan tersebut menghadirkan Narasumber ahli persampahan yaitu Mashabi dan Pelaku pengepul sampah yang cukup sukses di Desa Maja yaitu Nursamsu.
Di ujung kegiatan workshop Afif Septian dari Mitra Bentala memandu pembentukan Bank Sampah untuk Desa Maja.
Melalui diskusi dengan peserta yang hadir, Bank Sampah di Desa Maja diberi nama “Bank Sampah Maja Bersama”. Menurut Ketua Destana Desa Maja Amirul mengatakan Dengan memberi nama Bank Sampah Maja Bersama harapannya seluruh elemen masyarakat Desa Maja merasa bertanggung jawab dan sama-sama merasa memiliki Bank Sampah tersebut.
Menurut Mashabi Workshop pembentukan Bank Sampah ini sangat bagus, peserta juga sangat terlihat antusias. Menurut saya ini harus mendapatkan support penuh terutama dari Kepala Desa.
“Saya berharap kedepannya setelah kegiatan workshop ini, Bank Sampah di Desa Maja dapat benar-benar dijalankan dan dapat menjadi percontohan untuk desa yang lain dalam bidang pengelolaan sampah,” jelasnya.
Mashabi berharap masyarakat Desa Maja juga dapat memberi dukungan penuh akan terbentuknya Bank Sampah di Desa Maja ini.
Begitu juga disampaikan oleh Nursamsu bahwa hampir seluruh jenis sampah plastik diterima oleh penampung, seperti bekas botol minum, tutup botol, bekas minuman gelas, dan masih banyak lagi.
“Sampah plastik yang tidak memiliki nilai jual adalah seperti sampah kresek, bekas chiki dan bungkus sabun,” pungkasnya. (Red)