Lambar (HO) – Untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi masyarakat di dusun Kramian Pekon Kembahang Kecamatan Batu Brak Lampung Barat, Pemerintah Kabupaten setempat melalui Pemerintahan Pekon membangun satu unit Sumur bor yang menelan dana hingga Rp 62 juta lebih dari anggaran dana desa tahun 2020.
Kepala Peratin Pekon Kembahang Dhonal Hetrisa M.Km mengatakan, Pembangunan sumur bor tersebut, merupakan usulan hasil Musrenbang Pekon di tahun sebelumnya oleh masyrakat setempat, dikarenakan di Pemangku Keramian Kembahang tersebut tidak memilki jalur pipanisasi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sehingga masyrakat terkendala dalam pemenuhan air bersih untuk kebutuhan dasar hidup sehari-hari.
“Pembangunan Sumur bor tersebut berdasarkan usulan masyarakat melalui Musrembang tahun 2019 lalu, sebab di lingkungan tersebut tidak ada saluran air bersih dari PDAM,” ungkapnya kemarin.
Dhonal menjelaskan, pembangunan sumur bor tersebut merupakan pembangunan yang kedua, setelah sebelumnya dalam pembangunan pertama sumur bor yang pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat tersebut, bisa mencukupi kebutuhan air bersih bagi 20 Kepala Keluarga (KK).
Sementara untuk pembangunan sumur bor yang memiliki kedalaman hingga 92 meter itu diharapkan bisa memenuhi kebutuhan sekitar 18 KK 1 Sekolah Dasar dan satu masjid.
“Mayoritas tempat di Lampung Barat khususnya di Pekon Kembahang, masyarakat memang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air bersih, karna tidak bisa membangun Sumur biasa, sementara kalau membangun Sumur bor pribadi biayanya cukup mahal hingga 25 juta,” ujar Dhonal.
Dhonal berharap, pembangunan sumur bor tersebut dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyrakat sekitar, Dan berharap masyarakat menjaga agar sumur tersebut bisa di pergunakan dalam waktu yang lama.
“Ada sebanyak 18 KK sebagai pengguna manfaat dari sumur bor tersebut dan hal ini juga langsung di kelola oleh Pokmas dari masyrakat setempat agar dalam pengelolaan dan pengaturan sumur bor bisa berjalan dengan baik dan berdampak pada hal yang positif,” ujarnya.
Sementara itu salah satu penerima manfaat sumur bor Ali Muhtar mengatakan, sangat terbantu dengan adanya sumur bor tersebut, mengingat selama ini untuk memenuhi kebutuhan air bersih keluarganya, dia harus menempuh jarah hingga dua KM untuk mengambil air dari sumber mata air.
“Kami sangat merasakan manfaatnya mas, sebab selama ini untuk mandi dan mengambil air saja kami harus pergi ke sungai sejauh dua KM, bahkan jika ada hajatan kami harus membeli air dengan harga 10 ribu per drum,” ujarnya. (Yana/Dir)