Jumat, Oktober 25, 2024

Aktivis Gerakan Anak Bangsa Anti Korupsi, Segera Laporkan BPNT Bermasalah Di Kejari Pringsewu

Pringsewu (HO) – Aktifis Gerakan Anak Bangsa Anti Korupsi (GABAK) Provinsi Lampung akan melaporkan dugaan pelanggaran Bantuan Pangan Non Tunai yang dilakukan oleh CV Putra Keling sebagai Suplayer BPNT di Kecamatan Ambarawa.

Hal tersebut ditegaskan Ketua GABAK Lampung, Chaidir, SH di kantornya, Jalan Kapten Abdul Haq Nomor 50, Rajabasa, Bandarlampung, Senin (23/11/2020).

“Insya Allah kita akan laporkan dugaan pelanggaran tersebut dalam Minggu ini ke Kejaksaan Negeri Pringsewu, agar keadilan kepada KPM dapat diselamatkan melalui program Kemensos ini,” tegasnya.

Ditambahkan, kurangnya timbangan pada beras bantuan tersebut sangat fundamental karena jika benar terjadi berarti merupakan pelanggaran.

“Itu namanya main kuantitas, sangat mencolok dan mengorbankan KPM, setelah laporan ini kami layangkan kami meminta agar APH dalam hal ini Kejari Pringsewu dapat menindaklanjuti kebenarannya,” tambah dia.

GABAK Lampung juga meminta kepada Dinas Sosial Kabupaten Pringsewu agar mengevaluasi keberadaan CV Putra Keling jika benar kualitas maupun timbangannya dikurangi.

“Dinsos juga tidak boleh tutup mata, keberadaan suplayer itu jika terbukti bersalah harus di evaluasi, cari suplayer yang lebih bertanggung jawab agar masyarakat tidak menjadi korban,” tukasnya.

Diberitakan sebelumnya dengan judul “Raup Ratusan Juta, Penyalur Kurangi Timbangan Komponen KPM BPNT”

Demi mendapatkan keuntungan ratusan juta rupiah, diduga penyalur melakukan bisnis kemiskinan pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dengan cara pengurangan timbangan untuk setiap komponen bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) ) yang ada di Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.

Baca Juga:  Polresta Bandar Lampung Tangkap Pelaku Dugaan Asusila Terhadap Anak

Beberapa keluarga penerima manfaat yang ada di Kecamatan Ambarawa mengeluhkan bantuan yang disalurkan oleh CV Putra Keling karena jumlahnya yang dikurangi dan kualitas beras yang jauh dari kata layak.

“Berasnya kutuan mas, beratnya juga cuma 14 kg, Kentang tidak sampai 1 Kg kemudian Kacang juga ngga sampai setengah Kg serta Telor 8 butir dari 10 butir yang seharusnya kami terima,” ujar salah satu KPM yang di amini lainnya, Rabu (11/11/2020).

“Apalagi waktu di masak, nasinya juga tidak enak dimakan, saya minta kepada Bupati Pringsewu Bapak Sujadi dan Wakil nya Bapak Pauji melalui dinas terkait memperhatikan nasib kami para penerima ini,” timpalnya.

Ada dugaan permainan dari bantuan sosial yang dilakukan CV Putra Keling dengan total Mark up ratusan juta rupiah per bulan.

Di Kecamatan Ambarawa sendiri terdapat 2793 orang KPM yang mendapatkan BPNT dan disuplay oleh CV Putra Keling.

Salah satu E-Warong menuturkan, dirinya hanya menyalurkan bantuan dari Supplier, terkait isi beras didapat dari CV Putra Keling.

“Kalau telur ada 5 orang yang packing, sejauh ini 10 butir kok mas, mungkin khilaf jadi ada yang kurang,” ungkapnya via sambungan seluler.

Baca Juga:  Residivis Begal Ngaku Intel Korem, Peras Warga Berujung di Borgol

Ditambahkan, beras yang diterima sudah terbungkus satu per satu untuk tiap-tiap KPM dan tidak mengetahui isi beras seperti apa.

“Kalau beras sudah dari CV begitu, dibungkus satu satu, saya tidak tau isinya,” tambahnya.

“E-Warong saya melayani 600 KPM di dua desa, per transaksi saya dapat fee 6.000 rupiah, itu saja,” pungkasnya.

Sementara itu ketika dikonfirmasi Edi dari pihak CV Putra Keling ke nomor 08566948****, namun yang mengangkat telpon tersebut mengaku bernama putri dan menurutnya kekurangan timbangan komponen beras yang dikeluhkan KPM di Kecamatan Ambarawa dia tidak seberapa paham karena beras sudah dari Pabriknya.

“Menurut saya kalau beras itu ada satu atau dua kutunya dan batu itu hal yang wajar, karena di pabrik banyak sekali gabah dan beras-beras yang sudah tidak terpakai, kalau telur kami tudak pernah sama sekali pak itu ngga mungkin dosa pak, namun kalau kurang-kurang satu mungkin wajar karena banyak ibu-ibu,” ucapnya, kepada media ini, Rabu malam, (11/11/2020).

Namun kalau menurutnya lebih baik hubungi Edi Susanto, karena mereka yang punya pabriknya.

“Saya hanya sebatas bantu-bantu di Kobe pak, silakan hubungi Pak Edi Susanto nya saja, dia yang memiliki kop, CV dan pabrik beras nya, saya hanya sekedar bantu saja,” sebutnya. (Ren/Red)

Berita Populer

Rawan Kecelakaan Paguyuban Trans Peduli Ganti Lampu Penerangan Sebanyak 8 Titik

Lampung Selatan (HO) - Demi kepentingan bersama masyarakat paguyuban Trans peduli Desa Trans Tanjungan Kecamatan Katibung Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung melakukan pergantian lampu...

Dana Desa Pekon Sukoharum Tahap 3 Anggaran 2023 dan 2024. Diduga Jadi Ajang Korupsi

Pringsewu (HO) - Pemerintah Pekon Sukoharum Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung diduga simpankan anggaran Dana Desa (DD) tahun anggaran 2023 tahap 3 dan...