Minggu, Oktober 27, 2024

Terlibat Skandal Dugaan Video Asusila, Oknum DPRD Diduga Main Proyek

Pesawaran (HO) – Pembangunan rabat beton di Dusun cengkuang, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Way Ratai Kabupaten Pesawaran Lampung, diduga dikerjakan asal-asalan sehingga memiliki kualitas buruk dan dibeberapa bagian sudah mengalami kerusakan kendati baru beberapa bulan selesai dikerjakan.

Fakta lain dari proyek senilai lebih dari Rp.300 juta tersebut menyebut ada keterlibatan oknum anggota DPRD Fraksi Partai Gerindra berinisial ES dalam pembangunan rabat beton tersebut.

Hal ini tentu menambah buruk track Record politisi wanita partai besutan Prabowo Subianto tersebut karena sebelumnya sempat tersandung dugaan video asusila yang sempat membuat heboh Kabupaten Pesawaran.

“Ya seperti itulah kualitasnya, proyek itu pekerjanya warga sekitar, tapi bahan baku sering terlambat datangnya karena kontraktornya katanya nunggu dana cair, jadi kualitasnya ya bisa dilihat sendiri,” ujar Kepala Desa Harapan Jaya, Susalit Cokro Aminoto, saat dikonfirmasi, Jumat (9/6/2023).

Terlibat Skandal Dugaan Video Asusila, Oknum DPRD Diduga Main Proyek

Bahkan Susalit menuturkan, pembayaran upah pekerja sempat tersendat beberapa bulan sehingga masyarakat mendatangi pihak pemborong ke rumahnya.

“Warga saya yang ikut kerja sampai ke rumah Aditya nagih upah, alasannya belum ada uang, tapi sudah dibayar sekarang, terlambat 3 bulanan,” tuturnya.

Seorang warga yang ikut menjadi pekerja menuturkan, kurangnya material menjadi sebab buruknya kualitas rabat beton, karena pemborong diduga tidak memiliki modal.

“Mau dikerjakan pasir kurang, semen kurang, split kurang, jadi pekerja juga bingung,” ungkapnya.

Ditambahkan, warga saat itu menagih upah ke pemborong yang merupakan anak dari oknum anggota DPRD ES dan meminta membuat surat perjanjian pelunasan pembayaran upah.

Baca Juga:  Pakar Hukum UNILA Menilai Dugaan Ijazah Bodong, Dapat Menggugurkan Pencalonan

“Ya disini kan ada pengawasnya, jadi perwakilan pekerja menagih haknya dan diberikan nomor ibu Evi (anggota DPRD) dan ditelpon untuk penyelesaian pembayaran, setelah kurang lebih 3 bulan dibayar upah kami,” tambahnya.

“Kalau kita ya taunya itu proyeknya bu dewan ES dan pemborong itu anaknya, telpon saja pak Aditya (diduga anak ES-red), kami pernah ke rumahnya,” timpal dia.

Saat dikonfirmasi, Aditya mengatakan bahwa dirinya belum bisa berkomentar banyak dan mengaku akan berkonsultasi untuk memperbaiki bangunan.

“Harusnya kalau dikeluhkan dari awal, coba nanti saya belum berani ngomong banyak, nanti saya konsultasikan dengan CV untuk diperbaiki,” tukasnya.

Untuk diketahui, proyek pembangunan jalan rabat beton tersebut menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2022 dari Dinas Perkim dengan panjang 420 meter dan anggaran Rp.297.000.000,- yang dikerjakan CV Intan Pratama Konstruksi.

Diberitakan sebelumnya, sorotan tajam diberikan tokoh masyarakat Kabupaten Pesawaran  Erland Syofandi kepada DPC Partai Gerindra Kabupaten setempat.

Bukan tanpa alasan, Erland mempertanyakan masih dicalonkannya salah satu kader Gerindra berinisial ES untuk maju pada pileg 2024 yang sempat marak diberitakan diduga telah melakukan perbuatan mesum dan perzinahan beberapa waktu lalu.

“Merupakan tanggung jawab moril buat kami masyarakat Pesawaran, karena calon legislatif itu nanti akan menjadi wakil kami di DPRD Pesawaran, jadi saya heran, kok bisa masih dicalonkan oleh partai,” ujarnya, Kamis (8/6) via sambungan telepon.

Baca Juga:  Residivis Begal Ngaku Intel Korem, Peras Warga Berujung di Borgol

Erland menyampaikan, saat masalah dugaan mesum anggota DPRD Kabupaten Pesawaran tersebut mengemuka, video maupun bukti-bukti dugaan mesum tersebut sudah disampaikan kepada Badan Kehormatan DPRD, pelapor pun sudah datang ke DPRD.

“Kami masih ada dokumentasi saat pelapor menghadap BK, bahkan sudah dilaporkan juga ke DPC, DPD partai Gerindra, tapi saya kaget mendengar yang bersangkutan masih dicalonkan lagi,” sesalnya.

Ditambahkan Erland, dirinya meminta agar Partai lebih selektif dalam menjaring caleg, karena masa depan Kabupaten Pesawaran menjadi taruhannya.

“Saya bukan dalam kapasitas mencampuri rumah tangga partai, tapi sangat disayangkan partai sebesar Gerindra yang memiliki kader terbaik masih mencalonkan kader yang seperti ini,” tambahnya.

Terpisah, Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Pesawaran Ahmad Ricko Julian saat dihubungi mengatakan, selama belum ada laporan pihaknya belum bisa menentukan langkah karena saat itu kata dia kasusnya dihentikan.

“Kecuali kalau ada laporan lagi terkait kasus ibu vodeo asusila ibu Evi, baru kita akan tinjau, saya akan berkonsultasi dengan DPD dan DPP akan seperti apa, karena kiya mengedepankan asas praduga tak bersalah,” kata dia melalui sambungan seluler.

“Hasil konsultasi itu nanti baru kita dapat kesimpulan, apakah misalnya dinonaktifkan apakah dilakukan pemecatan, namun partai Gerindra kan tunduk dengan peraturan yang berlaku, jadi keputusan yang memiliki kekuatan hukum tetap,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya dengan Link: https://handalonline.com/2023/06/08/oknum-dprd-diduga-mesum-rekam-jejak-kader-gerindra-bahan-pertimbangan/

Berita Populer

Aries Sandi Membisu, Masyarakat Pesawaran Yakin Dugaan Ijazah Bodong

Pesawaran (HO) - Polemik dugaan ijazah bodong yang digunakan calon Bupati Aries Sandi Darma Putra dalam mendaftar di KPU Pesawaran untuk mengikuti Pilkada serentak...

Kejagung Bersama Interpol Tangkap Terpidana Al Naura Karima di Jepang

Sumatera Selatan (HO) - Tim Intelijen Kejaksaan Agung menyerahkan subjek red  notice di Tokyo, Terpidana Atas Nama Al Naura Karima Pramesti kepada Kejaksaan Negeri...