Pesawaran (HO) – Pelantikan 37 kepala desa (kades) hasil pemilihan kepala desa (pilkades) serentak dan 2 kepala desa dari pergantian antar waktu se-Kabupaten Pesawaran digelar di Gedung Serba Guna Pemda setempat, Senin (10/01/2022).
Pelantikan dilakukan oleh Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona dengan disaksikan unsur pimpinan kepala daerah juga Anggota Badan Perwakilan Desa (BPD), Anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dan Anggota Komisi II DPR-RI Zulkifli Anwar serta TNI dan Polri setempat.
Dalam amanahnya, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan bahwa kepala desa yang baru saja dilantik harus dapat merangkul seluruh masyarakatnya sehingga tidak terkotak-kotakan pasca pilkades.
“Kepala desa yang baru saja dilantik, saya minta segera langsung bekerja melaksanakan apa yang menjadi kewajibannya dan tidak boleh pilih kasih. Bangun semua seperioritas mungkin jangan ada diskriminasi dan membeda bedakan,” kata dia.
Dendi juga mengingatkan istri dan suami kepala desa yang dilantik untuk membantu tugas-tugas yang diamanatkan oleh masyarakat kepadanya agar segera mengambil langkah kongkrit dalam membangun desanya.
“Untuk para istri-istri dan suami kepala desanya harus mendukung dan mensuport suaminya agar sukses membangun desa dan harus memahami jabatan pemimpin yang diamanahkan pada suaminya. Jangan pula cemburu ketika suami atau istri berkomunikasi dengan warganya,” ujar dia.
Kegiatan yang banyak melibatkan massa tersebut sayangnya tidak dilengkapi sarana protokol kesehatan covid-19 yang diantaranya tidak dilakukannya pemeriksaan suhu badan dan tidak disiapkannya alat pelindung diri (masker).
Sebagai panitia kegiatan, Dinas Pembangunan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Pesawaran juga tidak melibatkan Dinas Kesehatan setempat guna melaksanakan prosedur tetap kegiatan ditengah pandemi corona.
“Tidak ada masker, kita tidak siapkan,” kata petugas (Dinas PMD) di pintu masuk yang seharusnya mendata dan melakukan pemeriksaan setiap orang yang masuk pada kegiatan tersebut.
Kondisi tersebut mendapat sorotan tajam dari Ketua Harian Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Kabupaten Pesawaran Erland Syofandi yang mengaku prihatin atas keteledoran panitia pelaksana kegiatan pelantikan kepala desa yang dimaksud.
“Kami prihatin dan menyayangkan tindakan panitia kegiatan, mestinya Dinas PMD harus paham bahwa kegiatan dilakukan masih ditengah pandemi. Koordinasikan dengan Dinas Kesehatan dan sarana protokol kesehatan harus disiapkan, masa masker tidak ada, orang tidak diperiksa suhu badannya, ini kan tempat tertutup dan banyak massa sehingga berpotensi penyebaran virus,” kata dia.
Menanggapinya, Kepala PMD Kabupaten Pesawaran Zuriadi mengaku telah mempersiapkan sarana dan membatasi peserta yang mendampingi kepala desa terpilih namun juga tidak dapat menjelaskan kenapa tidak melibatkan tenaga kesehatan.
“Kita sudah batasi pesertanya, kalau handsanitizer ada, cek suhu juga ada pokoknya ada semua,” terangnya. (Red)