Senin, Januari 20, 2025

Yukk Deteksi Dini Kanker Serviks!

Penulis : Valentina Indah Rahmawati – STIKES NASIONAL

Apakah itu Kanker Serviks ? Kanker yaitu tumor ganas dimana sel-sel abnormal yang berkembang dan menyebar. Serviks merupakan leher rahim / bagian bawah rahim yang menghubungkan rahim dan vagina.

Menurut WHO, tiap tahun di seluruh dunia 490.000 perempuan didiagnosa menderita kanker serviks, 240.000 diantaranya meninggal. Kanker serviks di Indonesia paling banyak ditemukan pada wanita usia 36-55 tahun. Penyebab kanker serviks 99,7% disebabkan oleh virus HPV onkogenik. Tipe HPV 16 dan 18 penyebab utama 70% kanker serviks di dunia.

Beberapa faktor yang dapat berperan pada perkembangan kanker serviks adalah :
1. Melakukan hubungan seksual saat usia yang sangat muda
2. Berganti-ganti pasangan
3. Riwayat infeksi menular seksual
4. Kebiasaan merokok

Gejala kanker serviks
Pada stadium dini, seringkali tidak menunjukkan gejala atau tanda yang khas. Namun pada stadium lanjut, muncul gejala-gejala yang harus diperiksa lebih lanjut ke dokter untuk memastikan ada tidaknya kanker, yaitu :
1. Pendarahan spontan tidak pada masa haid / diantara menstruasi.
2. Pendarahan pada masa menopause
3. Nyeri saat berhubungan seksual
4. Haid tidak teratur
5. Keputihan atau keluar cairan encer putih kekuningan bercampur darah seperti nanah
6. Nyeri panggul

Baca Juga:  Thalassemia : Penyakit Darah Genetik yang Memerlukan Perhatian Lebih di Indonesia

Kementrian Kesehatan (Kemenkes) menekankan pentingnya skrining kanker serviks untuk perempuan. Berbagai upaya pun dilakukan untuk mendorong kesadaran perempuan di Indonesia agar melakukan skrining ini di fasilitas layanan kesehatan.

Mengapa harus skrining ?
1. Mengetahui sejak dini potensi / kanker serviks.
2. Mendapatkan pengobatan lebih cepat untuk mencegah perkembangan kanker.
3. Mengurangi keparahan atau kematian akibat kanker serviks.

Baca Juga:  Dugaan Selingkuh, Tokoh Masyarakat Minta Bupati Copot Camat Padang Cermin

Metode skrining kanker serviks :
1. Tes inspeksi visual (IVA)
Pemeriksaan dengan mengusapkan asam cuka pada dinding serviks. Hasil diketahui beberapa saat setelah pemeriksaan.

2. Papsmear
Pemeriksaan dengan mengambil sampel sel di serviks untuk diperiksa di laboratorium. Dianjurkan dilakukan 5 tahun sekali untuk usia 30-65 tahun.

3. HPV DNA
Pemeriksaan materi genetik (DNA) pada sel serviks dengan pengambilan sampel sel di serviks. Dianjurkan dilakukan 5-10 tahun sekali untuk usia > 30 tahun.

Bagi masyarakat dihimbau melakukan skrining secara berkala, vaksinasi Human Papillomavirus (HPV), konsumsi makanan sehat dan rajin olahraga.

“Skrining kanker serviks merupakan salah satu modalitas utama dalam menanggulangi tingginya angka kematian kanker serviks di Indonesia”, Wakil Menteri Kesehatan. Jadi untuk perempuan yuk kita lakukan skrining kanker serviks sedini mungkin!

Berita Populer

Sidang Sengketa Ijazah di MK,  Kuasa Hukum Aries Sandi TaK Bisa Tunjukkan Bukti

Jakarta (HO) - Mahkamah Konstitusi (MK) melanjutkan sidang sengketa perselisihan hasil Pilkada Kabupaten Pesawaran, Senin, 20 Januari 2025. Agenda sidang lanjutan kali ini mendengarkan...

Masyarakat Desak Kejari Lamsel Periksa Feriode Kades Karang Rejo

Lampung Selatan (HO) - Terkait dugaan korupsi dana desa (DD) tahun 2020 sampai 2024, masyarakat Desa Karang Rejo Kecamatan Jati Agung Kabupaten Lampung Selatan...
error: Content is protected !!