Jakarta (HO) – Setelah melakukan persentase selama 30 menit di hadapan lima tim Juri, dengan tema “Sulam Jelujur : Dari Pesawaran Untuk Mancanegara”, Bupati Pesawaran H. Dendi Ramadhona K, ST. MTr. I.P, menerima Anugerah Kebudayaan (AK) PWI Pusat 2023, dalam rangka peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 di Medan Sumatera Utara pada 9 Februari nanti.
Dalam persentase tersebut Dendi Ramadhona mengungkapkan, Kerajinan Sulam Jelujur merupakan warisan yang dibawa para transmigrasi pertama di Indonesia pada tahun 1905 di Pesawaran.
“Pada awalnya Kerajinan Sulam Jelujur hanya digunakan sebagai pajangan atau hiasan rumah yang kemudian Pemerintah Kabupaten Pesawaran melakukan pembinaan dan pengembangan produk hingga diversifikasi produk dari Kerajinan Sulam Jelujur ini,” terang Bupati Pesawaran, di Ruang rapat PWI Pusat Lt.4, Gedung Dewan Pers Lt IV, Jl Kebon Sirih No 34 Jakarta Pusat 10110, Rabu (4//1/2023).
Dikatakan nya , Kerajinan Sulam Jelujur memiliki rekam jejak warisan wastra Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran yaitu Kain Tenun dengan teknik Jelujur yang membentuk keragaman motif serta gambaran peristiwa yang terjadi pada sejarah transmigrasi saat itu.
“Kerajinan Sulam Jelujur mendapatkan dukungan Pemerintah Provinsi Lampung, sehingga Yayasan Cinta Tenun Indonesia (CTI) mendukung pengembangan produk dari Kerajinan Sulam Jelujur di Kabupaten Pesawaran, dengan memberikan pembinaan-pembinaan yang intensif,” ungkapnya.
Bupati menyebutkan, pada tahun 2021 Kabupaten Pesawaran resmi
meluncurkan nya sebagai Kerajinan Khas Pesawaran yang diresmikan langsung oleh Ketua Dekranasda Provinsi Lampung, Ibu Riana Sari Arinal.
“Kerajinan Sulam Jelujur yang telah menjadi kerajinan khas Pesawaran selain Kerajinan Tapis Lampung, oleh Pemerintah terus di galakkan dalam mengenalkan kerajinan Sulam Jelujur di berbagai event pameran baik nasional maupun Internasional,” ujarnya.
Disebutkan Dendi, Pada tahun 2018 kerajinan Sulam Jelujur bekerjasama dengan pihak Negara Netherland dan dipajang di Bandara Internasional Netherland, Museum Tektile Nederland dan Stasiun Metrohal Netherland.
Kemudian lanjut bupati, Pada 2019 tampil di Dubes Afrika Selatan untuk Pameran dan Fashion Show di Pasar Indonesia Afrika Selatan , tahun 2021 , ikut serta dalam beberapa pameran yakni Lampung Craft, Innacraft, Bali TTI Expo dan pada 2022 , Mengikuti Kriya Nusa Tahun 2022 , tampil di New York Indonesia Fashion Week, di AS
Tampil di Kedubes RI, tampil di Ocean City Gift Expo di Washington DC serta tampil di Dubai Fashion Week.
“Kegiatan Indonesia Fashion Week ini dilaksanakan di New York dengan tema Sang Dewi Untuk peragaan busana di new york Indonesia fashion week pada tanggal 11 September 2022 waktu New York,” jelas Bupati.
Sementara itu salah satu Tim Juri, Yusuf Susilo Hartono memberikan Apresiasi kepada pemerintah daerah yang peduli terhadap pembangunan yang berbasis kebudayaan.
“Ini salah satu bentuk tanggung jawab Pers dalam membangun kebudayaan dan saya titipkan kepada PWI Lampung dan PWI Pesawaran untuk membantu mengawal mengembangkan Kerajinan Sulam Jelujur ini,” kataya.
Begitu juga di sampaikan Nungki Kusumastuti yang juga salah satu Tim Juri menambahkan agar Kerajinan Sulam Jelujur di perkenal kan kepada anak-anak sekolah, sehingga kerajinan tersebut akan lebih cepat dalam pengembangannya.
“Saya berpesan agar Kerajinan Sulam Jelujur ini di masuk kan ke sekolah-sekolah, agar anak-anak sejak dini mengenal kebudayaan kerajinan ini,” tambahnya.
Untuk diketahui Profil Tim Juri Anugerah Kebudayaan PWI Pusat Yaitu:
1. Yusuf Susilo Hartono : Wartawan senior, penggagas dan pelaksana AK-PWI Pusat, dan pelukis.
2. Atal S. Depari : Wartawan senior dan Ketua Umum PWI Pusat
3. Nungki Kusumastuti : Dosen IKJ,
4. Agus Dermawan T : Pengamat dan penulis puluhan buku budaya dan seni, dan cerpenis.
5. Ninok Leksono : Jurnalis senior, Rektor Universitas Multi Media Nusantara. (Red)