Pesawaran (HO) – Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, melakukan tinjauan ke Posko Relawan Isolasi Mandiri (Isoman) Covid-19 yang berada di Desa Sukaraja Kecamatan Gedongtataan.
Bupati mengatakan, dengan adanya posko swadaya untuk pasien yang sedang melaksanakan isolasi mandiri, hal ini sudah sangat membantu pemerintah dalam menekan penyebaran covid-19.
“Kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sukaraja ini, dengan mengumpulkan bantuan dari masyarakat yang lain, untuk dibagikan kepada masyarakat yang sedang Isoman, sudah bukan masyarakat saja yang merasa terbantu, tapi itu sudah sangat membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 untuk khususnya di Desa Sukaraja,” ujarnya. Jumat (6/8/2021).
Menurutnya, dengan adanya jaminan bahan pokok pangan untuk masyarakat isoman dalam sehari-hari, dapat dipastikan masyarakat yang isolasi akan tetap di rumah dan tidak berkeliling untuk mencari bahan pangan.
“Biasanya, pasien yang sedang Isoman itu kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pangannya dalam sehari-hari, maka banyak pasien isoman yang masih keluar untuk mencari kebutuhan. Tapi dengan adanya para relawan seperti ini sudah sangat membantu dan menjamin pasien isoman tidak keluar,” ujar dia.
Dendi mengatakan, Kepala Desa Sukaraja telah dijadikan narasumber bagi para kades yang ada di Pesawaran, agar di desa lain dapat mengadopsi kegiatan yang dirasa sangat bermanfaat ini.
“Dalam rapat zoom kemarin Kades Sukaraja kita jadikan narasumber untuk berbagi ilmu dengan kades yang lain, sehingga desa-desa yang lain juga dapat memiliki posko relawan pengadaan bahan pokok untuk pasien Isoman,” kata dia.
Sementara itu, Kades Sukaraja Dimas Malfinas mengatakan, program ini memang sudah ada di Desa Sukaraja namun dikelola oleh masyarakat secara langsung.
“Saat ini kita sudah ada empat posko Relawan yang mengumpulkan bahan pokok untuk diberikan kepada pasien Isoman. Dengan adanya program ini kita berharap pasien Isoman tetap berada di rumah namun segala kebutuhan yang diperlukan dapat diperoleh,” katanya.
“Jadi bahan pokok seperti sayur-sayuran, kita memperoleh dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di desa, sehingga perputaran ekonomi tetap berjalan dan kesehatan masyarakat juga tetap terjaga,” kata dia. (Red)