Lampung Selatan (HO) – Guna memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah secara bijaksana dan berkelanjutan, serta memanfaatkan limbah organik melalui budidaya maggot, Mitra Bentala Provinsi Lampung bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lampung Selatan menggelar Pelatihan Pemanfaatan Sampah dan Budidaya Maggot di Balai Desa Maja Kalianda Kabupaten Lampung Selatan yang diikuti oleh aparat desa perwakilan kelompok masyarakat, Selasa (10/9/2024).
Direktur MITRA BENTALA Rizani mengungkapkan menurut data Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2023 Jumlah Penduduk di Lampung Selatan mencapai 1.101.376 Jiwa, dan rata-rata satu orang penduduk menyumbang sampah sebanyak 0,7 kg per hari, artinya di Lampung Selatan menghasilkan sampah setiap harinya sekitar 770.963,2 Kg.
“Maka jika tidak dikelola dengan baik, sampah-sampah ini dapat menumpuk dan mencemari lingkungan, serta berdampak buruk bagi kesehatan manusia,” terangnya.
Namun katanya, jika dikelola dengan bijak, sampah rumah tangga sebenarnya dapat dimanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya sampah anorganik seperti plastik dapat didaur ulang menjadi barang yang dapat digunakan kembali.
“Dengan sedikit kreativitas, bahkan sampah yang dianggap tidak berguna sekalipun dapat dijadikan produk bernilai ekonomi,” ucapnya.
Menurut nya, sampah organik umumnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk kompos akan tetapi memakan waktu yang lama sehingga salah satu alternatifnya adalah dengan melakukan budidaya maggot dan menjadikan sampah organik sebagai pakan maggot.
“Jadi tujuan dari Pelatihan Pemanfaatan Sampah dan Budidaya Maggot adalah untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan praktis kepada masyarakat tentang cara mengelola sampah secara bijaksana dan berkelanjutan, serta memanfaatkan limbah organik melalui budidaya maggot,” ujarnya.
Begitu juga di sampaikan Kepala Bidang Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Lampung Selatan, Yulian Putra mengatakan bahwa di skala rumah tangga, sampah dapat dipilah bedasarkan jenisnya dan dijual.
“Setiap sampah memiliki nilai ekonomi, terutama sampah plastik, sampah organik yang jumlahnya lebih banyak dari sampah anorganik dapat dimanfaat menjadi pakan maggot, maggot dapat mengkonsumsi sampah organik hingga dua kali lipat dari berat tubuhnya,” terangnya.
Diketahui dalam pelatihan tersebut salah satu Pembudidaya Maggot BSF STMB Jati Indah Lampung Selatan, Warsito memberikan pelatihan budidaya maggot mulai dari cara mencari bibit maggot hingga cara penanganan pasca panen.
Selain itu, Bapak Warsito juga memberikan peralatan sekaligus bibit maggot untuk mendukung masyarakat melakukan budidaya secara mandiri.
“Maggot memiliki nilai ekonomi yang tinggi, saat ini memiliki nilai 7000 per kilonya, sementara maggot kering memiliki nilai 50.000 perkilonya, maggot dapat dijadikan beberapa produk seperti tepung maggot dan minyak maggot, minyak maggot memiliki harga jutaan setiap liternya karena digunakan sebagai bahan baku pembuatan skincare,” kata Warsito.
Kegiatan pelatihan dilakukan diikuti oleh Kepala Desa, Kelompok Destana, Forum PRB, Masyarakat, dan Aparatur Desa Maja. Pelatihan ini menghadirkan Narasumber Bidang Persampahan dari Dinas Lingkungan Hidup, Yulian Putra, dan Pelaku Budidaya Maggot Kondang Lampung Selatan, Warsito.
Dalam pelatihan yang berlangsung, peserta diberikan arahan untuk menangani sampah dengan cara pemilahan berdasarkan jenis (organik, anorganik dan B3), pengumpulan, pengangkutan, pengolahan di TPS dan pemrosesan akhir sampah di TPA. (Red)