“Kami masyarakat mendesak aparat penegak hukum panggil dan periksa Prayitno”
Lampung Selatan (HO) – Masyarakat Desa Tanjung Sari Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan Provinsi Lampung mengeluh terkait adanya renovasi lapangan bola yang menelan anggaran hingga ratusan juta rupiah di tahun anggaran 2023 menggunakan anggaran dana desa (DD) pasalnya lapangan tersebut kerap digunakan masyarakat sekitar untuk melakukan aktivitas seperti bermain sepak bola latihan taekwondo maupun lainnya.
Demikian diutarakan oleh perwakilan masyarakat Dusun 2 yang namanya sementara minta dirahasiakan dia mengatakan sebelumnya lapangan tersebut yang berada persis di samping balai desa kerap digunakan anak-anak di Desa Tanjung Sari untuk melakukan aktivitas olahraga maupun lainnya namun di tahun 2023 Pemerintah desa mengatakan ingin membuat alun-alun serta merenovasi lapangan tersebut.
“Liat saja, renovasi lapangan bola sampai sekarang hanya ada tumpukan tanah kemudian hanya ada paving blok yang berceceran, yang mana lapangan tersebut seharusnya bisa digunakan akan tetapi, ini malah tidak bisa digunakan lagi akibat wacana dari pemerintah desa yang hendak merenovasi sedangkan sudah jelas anggaran yang dikucurkan mencapai ratusan juta rupiah, namun lapangan tersebut belum dapat digunakan tentunya ini menjadi keluhan kami selaku masyarakat,” terangnya kepada Media Handalonline.com saat melakukan uji informasi, Senin (1/4/2024).
Kemudian masih keterangan dari masyarakat mengatakan di tahun 2023 Pagu anggaran Rp. 1.360.437.000 jenis kegiatan Rehabilitasi Peningkatan Sarana dan Prasarana Kepemudaan dan Olah Raga Milik Desa Renovasi Lapangan Bola Rp. 269.320.000.
“Itu terkait anggaran renovasi lapangan bola yang nilainya menurut kami sangat besar namun hingga saat ini lapangan tersebut tidak kunjung juga direnovasi tentunya Ini menimbulkan pertanyaan kami selaku masyarakat ke mana anggaran sebesar itu dan kami sangat berharap kepada penegak hukum segera turun dan mengambil tindakan,” timpal nya.
Tidak sampai di situ masyarakat juga mempertanyakan terkait item Lumbung Desa Jalan Usaha Tani Paving Blok Rt 08/Dusun. II volume.112×1 Rp. 51.758.500.
“Terkait pembangunan tersebut kami selaku masyarakat Dusun 2 tidak mengetahui titiknya di mana ini adalah salah satu kurang transparannya pemerintah desa dalam mengelola anggaran dana desa kepada masyarakat,” kata nya.
Daripada itu masyarakat juga kembali mempertanyakan terkait item lumbung desa jalan usaha tani Paving Blok Dusun. II Rt 005 volume. 160 x2,5 Rp 62.630.000.
“Kami tegaskan sekali lagi terkait pembuatan paving blok kami selaku masyarakat minta di audit dan di kroscek karena kami duga banyak kejanggalan di pelaksanaan pembangunan,” papar nya.
Selain itu pihak masyarakat juga mempertanyakan dan berharap untuk mengkroscek terkait pembangun lumbung desa jalan usaha tani rabat beton Dusun VII volume .125×2,3mx0,15 Rp 66.303.000.
“Tentunya kami selaku masyarakat juga berharap untuk pembangunan rabat beton yang ada di Dusun 7 kami minta dicek khawatirkan Tidak sesuai dengan anggaran yang diluncurkan,” ungkap nya.
Pihak masyarakat juga mempertanyakan terkait item lumbung desa Hewan Ternak Sapi Rp 76.000.000 kemudian lumbung desa pembuatan kandang sapi Rp 17.602.000.
“Item terkait pengadaan sapi maupun pembuatan kandang sapi kami selaku masyarakat tidak tahu di mana letak dan siapa yang mengurus sapi tersebut dan ini benar-benar fakta bukan kami mengada-ngada kami ulangi sekali lagi pemerintah desa memang kurang transparan dalam merealisasikan maupun mengelola anggaran dana desa terhadap masyarakat,” ucap nya.
Tidak sampai di situ pihak masyarakat juga meminta kepada penegak hukum untuk mengkroscek terkait item Honorium Guru Ngaji tahap 1 Rp 12.000.000 + tahap 2 Rp 21.600.000+ tahap 3 Rp 28.800.000.
“Kami khawatir itu tidak tersalurkan sebagaimana mestinya karena bukan apa-apa dari contoh pembangunan lapangan itu sudah membuat kami selaku masyarakat kecewa dan tentunya kami menduga banyak kejanggalan-kejanggalan di setiap anggaran maupun realisasi yang dikucurkan oleh Pemerintah desa,” ujar nya.
Maka dari itu masih keterangan dari masyarakat mereka berharap dalam hal ini kepada Kejaksaan Negeri Kabupaten Lampung Selatan (Kejari) maupun tindak pidana korupsi (Tipikor) Polres setempat untuk segera melakukan pemanggilan dan pemeriksaan terhadap Prayitno selaku kepala desa setempat.
“Jelas besar harapan kami kepada pihak-pihak yang kami sebutkan untuk dapat turun dan bersentuhan bersama kami selaku masyarakat tentunya pintu masuk aparat penegak hukum ialah terkait renovasi lapangan sepak bola yang terindikasi daripada realisasinya yang menelan anggaran sebesar Rp. 269.320.000 namun belum selesai bisa dikatakan mangkrak,” tegas nya.
Di akhir keterangan masyarakat yang identitas nama mereka untuk sementara minta dirahasiakan menyampaikan bilamana nantinya penegak hukum turun ke lapangan dan ditemukan kerugian negara agar ditindak dan diproses sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Agar kedepannya desa kami menjadi lebih baik dan kedepan nya pemerintah desa setiap mengelola anggaran dana desa melibatkan masyarakat dan transparan,” pungkas nya.
Sementara itu, kepala Desa Tanjung Sari, Prayitno saat dikonfirmasi media melalui telepon seluler terkait adanya dugaan penyimpangan dana desa mengatakan tadi dirinya dikasih kabar oleh sekdes.
“Saya baru kali ini tahu nama sampean Indra, makanya saya dengar-dengar dari teman media namanya indra, seperti apa sih orangnya saya kan mau kenal juga. Kalau tak kenal kan maka tak sayang,” ucap nya Senin (1/4/2024).
“Makanya dari itu kapan kita bisa ngobrol-ngobrol, hari kamis atau hari Jumat lah kita ngobrol-ngobrol,” jelas nya.
“Kalau kandang dan sapi kita sudah siap sudah ada lengkap semua. Kalau kemarin yang dicuri orang ada 3 di dusun 5 semua karena sapinya ada di dusun 5,” kata nya.
“Saya buat anggaran kandang itu 1 tetapi saya buat 2 tempat. Masalah itungan tidak apa masalah bagi saya,” celoteh nya.
“Ya sudah kapan kita ketemu, kita ngobrol nanti tanggapannya saya ungkapin semua masalah itu semua. Jangan di telepon karena kalau di telepon tidak enak,” ujar nya.
“Iya kalau masalah berita nanti diberitakan ya tidak apa-apa, yang penting sudah saya ungkapkan permasalahan seperti apa begitu, nanti kita bicarakan semua baru dimasukkan diberita tidak apa-apa kok,” timpal nya.
“Ya nantikan saya diwawancarai sama sampean mungkin ditanyakan, kalau melalui telepon kan tidak enak, karena enaknya ketemu. Nanti sampean nanya apa saya jawab begitu,” papar nya.
“Saya juga sekarang mau teraweh dulu sebentar. Setidaknya saya sudah konfirmasi terkait itu, saya tidak menghindar untuk apa menghindar, Makanya itu kalau kita ketemu nanti saya jelaskan semua,” pungkas nya. (Indra Jaya/Anwar Sahadat)