Lampung (HO) – Puskesmas Simpur memiliki banyak inovasi diantaranya DR DIANA (Dari Remaja Demi Ibu Atas Nama Anakku), kemudian CORLA (Counseling ODHIV patuh ARV VL Aman), GEMA SANTOSA (Gerakan Masyarakat Sanitasi Total Sanitasi Aman) dan KEKASI GIA (Kelas Edukasi Gigi Anak) serta KUMAN TB (Kunjungan Mantan TB) yang diikutsertakan pada Innovative Government Kementerian Dalam Negeri.
Wali Kota Bandar Lampung, Hj. Eva Dwiana menghimbau kepada seluruh OPD Kota Bandar Lampung untuk mengikuti Innovative Government Kemendagri, Kota Bandar Lampung memiliki potensi inovasi unggul yang tidak kalah dengan kota lainnya di Indonesia.
Begitu juga Desti Mega Putri, SP, MT selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung mengatakan 31 Puskesmas yang ada di Kota Bandar Lampung wajib mengikuti Inovation Goverment Kemendagri salah satu langkah awal mendukung capaian Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung 100 % Universal Health Coverage (UHC).
“Universal Health Coverage (UHC) merupakan sistem penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses yang adil terhadap pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif, bermutu dengan biaya terjangkau,” katanya, Jumat (21/7/2023)
Kepala UPT Puskesmas Simpur, dr.Sarah Prima Ayu mengatakan usai meninjau lokasi kebakaran salah satu rumah warga di Kelurahan Kelapa Tiga, Puskesmas Simpur memiliki banyak inovasi pelayanan baik dari Upaya Kesehatan Perorangan Penunjang (UKPP), Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan KMP (Kepemimpinan Manajemen Puskesmas).
“Inovasi ini merupakan langkah konkret kami sebagai Puskesmas Paripurna di Kota Bandar Lampung dengan adanya inovasi ini di harapkan, masyarakat Kota Bandar Lampung khususnya di wilayah kerja Puskesmas Simpur mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal dari kami,” ujarnya.
Dikatakan nya, Puskesmas Simpur telah mengupload berkas ke laman Innovative Government Kemendagri dengan estimasi skor kematangan DR DIANA 104, KUMAN TB 105, CORLA 103, KEKASI GIA 101, GEMA SANTOSA 102.
“Selain itu rencana kami untuk Inovasi Puskesmas Simpur selanjutnya yaitu Inovasi yang berfokus pada kesehatan kerja para pekerja pengupas bawang yang ada di kelurahan wilayah kerja,” terangnya.
“Walaupun setiap hari Jumat dan Sabtu saya izin belajar melanjutkan pendidikan Magister Kesehatan Masyarakat, saya harus menyempatkan untuk bisa mendampingi di setiap kunjungan program yang dilakukan agar bisa maksimal,” pungkas Kepala Puskesmas Simpur. (Mira)