Kamis, Oktober 10, 2024

Kepala Kampung Dianiaya Gegara Larang Tambang Liar

Sumbar (HO) – Kepala Kampung Limau Manis Kulam Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Ade Sapultra Prawasta dianiaya karena melarang penambangan liar di daerahnya.

“Saya dianiaya oleh inisial I, ketika sedang berobat di bidan desa pada Jumat (18/12), kejadian tersebut disaksikan istri dan anak saya yang masih balita,” ungkap Ade Sapultra di Lengayang, Minggu, (20/12/2020).

Tindakan penganiyaan, tambahnya, telah dilaporkan ke Polsek Lengayang, hanya saja hingga saat ini pihaknya masih melengkapi beberapa berkas yang dibutuhkan.

Baca Juga:  Bersumber PAD, Bupati Pesawaran Langsung Perintahkan Bayar Siltap Aparatur Desa

Ade menjelaskan tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh I berawal ketika ia melarang aktivitas penambangan tanah urug di lahan milik I.

“Masyarakat resah dengan aktivitas penambangan makanya saya langsung memperingatkan agar kegiatan tidak dilanjutkan, tapi sayang direspon oleh pemilik lahan dengan cara yang tidak baik,” ujarnya.

Waktu penganiayaan berlangsung I juga berkata agar ke depan Ade tidak lagi mencampuri urusannya. Dan tindakan penganiayaan berhenti ketika sejumlah warga datang melerai.

Baca Juga:  Debat Perdana Pilgub, Polda Lampung Pastikan Berjalan Aman dan Lancar

Dia mengatakan, penambangan tanah urug di Kampung Limau Manis Kulam telah berlangsung sejak dua bulan terakhir, dan sudah dua alat berat beroperasi di sana.

Kegiatan tersebut membuat jalan di Kampung Limau Manis Kulam rusak serta membuat jalan berdebu sepanjang harinya. (Ant/Red)

Berita Populer

Debat Perdana Pilgub, Polda Lampung Pastikan Berjalan Aman dan Lancar

Lampung (HO) - Polda Lampung akan menyiapkan personel untuk mengamankan debat perdana cagub dan cawagub Lampung yang rencananya akan berlangsung pada 13 Oktober mendatang....

Banner Dirusak OTK, Relawan Nanda-Anton Inginkan Pilkada Damai, Harapkan APH Bertindak

Pesawaran (HO) - Suhu Politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Pesawaran memanas,  dimana puluhan banner dengan ukuran kecil maupun besar, pasangan Nanda-Anton dirusak...
error: Content is protected !!