Pesibar (HO) – Kericuhan terjadi saat rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar), Selasa (15/12).
Komisioner KPU Provinsi Lampung Koordinator Wilayah Pesibar, Antoniyus menjelaskan dua kubu massa yang ricuh diduga merupakan pendukung pasangan calon 01 Pieter-Fahrurrazi dan pendukung Pasangan calon 02 Aria Lukita Budiwan-Erlina.
“Pada pleno 11 kecamatan, Petahana Agus Istiqlal-Zulqoini Syarif unggul dengan meraih 46,35 persen suara atau 41.234 pemilih,” katanya.
Kemudian, pasangan nomor urut 2 Aria Lukita Budiwan-Erlina 39,74 persen atau 35.353 pemilih dan Pieter-Fahrurozi 13,92 persen atau 12.381 pemilih.
“Tiba-tiba massa berusaha menerobos masuk ke lokasi pleno di Gedung Seba Guna Pantai Labuhan Jukung Krui. Sempat terjadi adu lempar antara sesama pendukung dan juga petugas keamanan yang berjaga,” sebutnya.
Menurut Antoniyus, pada saat istirahat pleno, massa di luar mulai anarkis dan pihak keamanan langsung berusaha mengambil tindakan.
“Walau terjadi kerusakan, info terakhir logistik aman dijaga ketat oleh TNI, komisionernya sementara dievakuasi ke Polres Lambar sambil mengkoordinasikan kelanjutan pleno, dilanjut hari ini atau ditunda besok,” jelasnya.
Saat ini, para tokoh masyarakat dan tokoh adat ikut turun ke lokasi untuk memberikan pemahaman dan menenangkan massa.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pesibar Irwansyah mengatakan pihaknya langsung dievakuasi ketika kericuhan berlangsung.
“Ya kami oleh pihak aparat langsung di evaluasi ketika kericuhan terjadi,” ucapnya. (Haidir/Yana)